Klaim Bakal Fokus di Pasar Daring, Raksasa Ritel H&M Berencana Tutup 250 Toko Tahun Depan

- 2 Oktober 2020, 21:58 WIB
Tahun depan H&M berencana tutup 250 toko.
Tahun depan H&M berencana tutup 250 toko. /H&M

PR BANDUNGRAYA - Ritel pakaian raksasa kedua di seluruh dunia berencana akan menutup 250 toko dan berinvestasi lebih banyak dalam pertumbuhan penjualan online.

Hennes & Mauritz (H&M) akan keluar dari krisis virus korona dengan kondisi yang lebih baik.

Dilansir dari Financial Times, ritel fast fashion asal Swedia ini mengatakan bahwa mereka akan menutup 250 toko dari 5.000 toko tahun depan karena sekitar seperempat tokonya akan melakukan negosiasi ulang atau keluar dari sewa pada tahun 2021.

Baca Juga: Lirik Lagu Savage Love Remix Jawsh 685, JasonDerulo, dan BTS

"Pemulihan berjalan lebih baik dan lebih cepat dari yang kami harapkan. Bahwa kita bisa mendapatkan keuntungan pada kuartal ini adalah hal yang menggembirakan. Kami keluar dari krisis ini dengan lebih kuat," ucap Helena Helmersson, Kepala Eksekutif H&M. 

H&M telah berjuang keras selama beberapa dekade terakhir dengan para investor. Dengan alasan lambatnya menghentikan dengan cepat pengembangan dalam jaringan toko fisiknya dan membangun operasi penjualan online-nya.

Tetapi pengecer pakaian terbesar kedua didunia setelah Inditex pemilik Zara dari Spanyol ini telah merestrukturisasi bisnisnya dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Tetap Membumi Walau Pecahkan Rekor Tingkat Global, Jisoo dan Rose BLACKPINK Dijuluki ‘Ratu Humble'

Helmersson juga mengatakan dampak dari Covid-19 ini mempercepat perubahan tersebut.

Pihaknya menekankan bahwa H&M dapat digunakan sebagai pusat distribusi untuk toko online serta tetap memiliki 'experience brand'.

Dia pun menyoroti tiga area dimana H&M mempercepat transformasinya, kecepatan, dan fleksibilitas dalam rantai pasokannya sendiri. Integrasi toko fisik dan penawaran digitalnya akan di fokuskan kepada keberlanjutan sambil tetap menjanjikan pakaian yang memiliki 'nilai berharga'.

Baca Juga: Update Kasus Virus Corona DKI Jakarta Hari Ini 2 Oktober 2020: Pasien Meninggal Bertambah 3 Orang

"Saya yakin kami akan tampil lebih kuat, tetapi saya ingin rendah hati bahwa kami masih dalam krisis," kata Helmersson.

Pihaknya menambahkan bahwa H&M akan lebih siap dan lebih tangguh untuk menghadapi gelombang kedua di pandemi Covid-19.

Hal tersebut muncul setelah H&M menyatakan bahwa penjualannya merosot pada September hingga 5 persen, setelah itu turun ke 16 persen pada kuartal ketiga dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 5,7 miliar dolar Amerika atau setara dengan Rp 85 miliar.

Baca Juga: Sinopsis Film Gods of Egypt, Perjuangan Bek Taklukan Dewa Kegelapan Tayang Malam Ini 

Pada puncak krisisnya, terdapat empat dari lima toko H&M diseluruh dunia tutup tetapi sekarang hanya 166 yang tutup.

"Saya benar-benar berpikir bahwa membalik setiap batu dan bekerja sangat keras telah memperkuat kami untuk masa depan. Kami harus menilai hampir semuanya," ucap Helmersson.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: FInancial Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x