Network
PR BANDUNGRAYA - Setelah sempat terjadi penurunan dalam beberapa hari kebelakang, harga emas kembali melambung pada sesi akhir perdagangan Sabtu pagi 31 Oktober 2020.
Rebound tersebut terjadi setelah dua hari beruntun harga emas kian merosot dipasaran seiring meningkatnya nilai dolar AS.
Melambungnya harga emas tersebut seiring ketidakpastian pemilihan presiden AS dalam seminggu terakhir serta kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19.
Baca Juga: Gempa Mengguncang Turki, Kedutaan Besar RI: Belum Ada Laporan WNI yang Menjadi Korban
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, bangkit 11,9 dolar AS atau 0,64 persen menjadi ditutup pada 1.879,90 dolar AS per ounce.
Kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia, Tai Wong menuturkan setelah sempat rebound mencapai 1.911,9 dolar AS per troy ounce pada Selasa lalu, harga emas berjangka turun sekitar 0,6 persen menjadi 1.879,2 dolar AS pada Kamis dan sempat anjlok kembali sehari berselang
"Emas rebound karena dolar sebagian membalikkan reli dua hari yang mengejutkan dan Investor menemukan bagian paling bawah dari kisaran baru-baru ini, tingkat yang baik untuk menambah kepemilikan emas menjelang pemilihan yang diperebutkan dengan panas minggu depan yang tampaknya akan mengembalikan pemerintah satu partai, yang berarti stimulus yang jauh lebih besar dan lebih cepat," ucap Tai Wong.
Baca Juga: Ansu Fati Tampil Gemilang, Ronald Koeman Minta Jaga Konsentrasi dalam Setiap Laga
Dilain sisi siklus indeks dolar tetap stabil terhadap para pesaingnya setelah sempat naik ke level tertinggi dalam sebulan terakhir.
Penasihat Pasar Emas Global untuk The Perth Mint, Kevin Rich mengungkapkan kondisi emas kian fluktuatif menjelang batas akhir pemilihan presiden AS pada 3 November mendatang.
