PR BANDUNG RAYA - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah menjadi salah satu tradisi umat muslim di Indonesia. Tahun ini perayaan Maulid digelar pada tanggal 12 Rabiul Awal 1442 Hijriah atau pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Liburan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini dirayakan cukup panjang karena disambung dengan libur cuti bersama pada hari Rabu dan Jumat, 28 dan 30 Oktober 2020, serta libur akhir pekan pada hari Sabtu dan Minggu.
Karena masih dalam suasana Covid-19, di liburan kali ini Anda bisa memanfaatkannya dengan menonton film bersama keluarga, teman, maupun pasangan. Untuk itu, kami siapkan daftar rekomendasi film Islami Indonesia terbaik yang cocok ditonton bersama keluarga.
Baca Juga: Chanyeol EXO Dituduh Terlibat Skandal Perselingkuhan, Respon SM Entertainment Tuai Kecaman Penggemar
1. Iqro ‘My Universe’ (2019)
Seorang anak bernama Aqilla memiliki cita-cita untuk menjadi Astronot. Cita-citanya semakin dekat saat ada kompetisi vlog berhadiah kunjungan ke Inggris, khususnya Pusat Pelatihan Astronot.
Dalam vlog tersebut, peserta harus menceritakan tentang orang-orang yang berjasa atau berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan, khususnya ruang angkasa. Harusnya ini bukan hal yang sulit, mengingat opanya seorang astronom.
Aqilla banyak belajar dan bertanya pada Opa, yang menjabat di Planetarium Jakarta. Sayangnya saat akan bertemu dengan bahan vlognya, opanya telah pergi ke Inggris untuk sebuah tugas penelitian.
Baca Juga: Viral Seorang Wanita Mengaku Mantan Pacar Chanyeol EXO, Ungkap Diselingkuhi Setelah Pacaran 3 Tahun
Untungnya guru mengaji Aqilla memberikan buku tentang Ibu Tsurayya (Maudy Koesnaedi), seorang astronot perempuan Indonesia. Ibu Tsurayya sedang melakukan penelitian tentang tanaman yang akan dibawa ke luar angkasa.
Sebuah film Indonesia dirilis pada tahun 2019 yang disutradarai oleh Iqbal Alfajri. Diperankan oleh Aisha Nurra Datau, Cok Simbara, Maudy Koesnaedi, Raihan Khan, Mike Lucock, Ben Kasyafani, Elliz Christine, Adhitya Putri, Mario Irwinsyah, Astrie Ivo dan Meriam Bellina.
2. Mencari Hilal (2015)
Film yang satu ini dirilis pada tahun 2015 silam yang mana menggambarkan tentang perjalanan seorang ayah dan anak yang berbeda pendapat. Mereka selalu bertengkar satu sama lainnya tentang masalah tradisi, agama, hingga bagaimana pola pikirnya masing-masing.
Baca Juga: Update Situasi Lalu Lintas H-2 Libur Panjang, Kendaraan Berat Tak Boleh Masuk Tol Semarang-Batang
Film garapan Ismail Basbeth ini memiliki banyak sekali pesan di dalamnya, lewat film ini juga kamu akan bisa melihat dengan jelas bagaimana pola pikir seseorang yang berbeda dan bagaimana sebuah peran agama dalam kehidupan sosial dengan berbagai isu terbaru yang hadir saat ini.
3. Ayat-Ayat Adinda (2015)
Memiliki suara merdu, tak lantas membuat Adinda mudah menjadi anggota tim qasidah sekolahnya. Faisal, ayah Adinda melarangnya dan meminta Adinda untuk fokus sekolah. Selama ini keluarga Adinda tak pernah menetap lama di satu tempat.
Mereka sering berpindah-pindah dan dikucilkan di manapun mereka tinggal. Perlahan Adinda mulai paham, hal itu diakibatkan karena keluarganya dianggap sesat. Walau Adinda sendiri tak mengerti apa itu sesat.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Stasiun TVRI ke-30 di Papua Sebagai Upaya Pemerataan Informasi
Terdorong oleh keinginan menjadikan keluarganya dibanggakan dan dihormati oleh orang lain, Adinda bertekad ikut lomba MTQ dan menjadi pemenang lomba tersebut. Namun keinginan sederhana Adinda mendapat rintangan.
Keberadaan Faisal mulai terusik, ia mengultimatum istri dan anaknya agar tak bertingkah macam-macam, yang membuat mereka menjadi sorotan. Salah sedikit, bukan hanya terusir dari kampung, keselamatan keluarga mereka pun terancam.
Larangan ayahnya tak membuat Adinda urung mengikuti lomba, tekadnya sudah bulat. Meski ia harus berbohong pada ayahnya. Satu tujuannya, membuat keluarganya terhormat dan tak lagi dianggap sesat.
Baca Juga: Berang Lihat Demo Rusuh hingga Bakar Halte Transjakarta, Ketum PDIP Megawati: Emangnya Duit Lo?
Film drama religi ini dibintangi oleh Tissa Biani Azzahra, Surya Saputra, Cynthia Lamusu, serta Deddy Sutomo. Disutradarai oleh Hestu Saputra.
4. Bulan Terbelah di Langit Amerika (2016)
Film ini bercerita tentang Hanum, seorang reporter dari Wina yang ditugaskan untuk membuat artikel dengan tema “Apakah dunia akan lebih baik tanpa islam?”. Ia harus mewawancarai seorang narasumber dari Amerika bernama Azima–yang sudah berganti nama menjadi Julia Collins.
Ia adalah seorang janda yang telah kehilangan kebanggaan akan Islam karena suaminya diduga menjadi salah satu teroris pada tragedi 11 September. Anak Julia, Sarah Hussein pun terus menanyakan tentang siapa dan dimana ayahnya dalam sebuah video yang diunggahnya ke Youtube.
Baca Juga: Lantang Mengkritik, Rizal Ramli Mendadak Sanjung Seorang Menteri: Jujur, Sederhana, Kaya Prestasi
Cerita ini merupakan awal dari perlakuan diskriminasi terhadap muslim yang dihadirkan dalam film. Dimana Getrude, atasan Hanum yang menugaskannya menginginkan jawaban bahwa Islam memang agama teroris.
Disisi lain, Rangga Almahendra, suami Hanum, juga ditugaskan untuk merekam pidato dari seorang miliarder bernama Philipus Brown dan meyakinkannya datang ke Wina untuk memberi kuliah umum di Universitas dia belajar.
Dalam menjalankan tugasnya, Rangga dan Hanum meminta bantuan kepada temannya Stefan yang tinggal di New York. Baik Hanum maupun Rangga, mereka kesusahan dalam mewawancarai narasumber mereka lantaran baik Azima maupun Philipus Brown tidak tertarik dengan media.
Baca Juga: 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Kota Bandung, Sukajadi 27 Pasien, Antapani?
Apalagi Azima yang terlihat sangat membenci wartawan dikarenakan dalam anggapannya, wartawan hanya peduli dengan wawancara dan tidak mempedulikan orang yang diwawancarai.
Dalam upaya Hanum membangun kepercayaan terhadap Azima, persoalan lain datang menghampirinya yaitu; diskriminasi terhadapnya dari masyarakat Amerika karena memakai hijab yang menjadi tanda seorang muslim.
Film ini dibintangi oleh Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Rianti Cartwright, Hannah Al-Rasyid, Nino Fernandez.
Baca Juga: Cara Baru Bayar QRIS, Unggah QRIS ke ShopeePay dari Galeri Ponsel
5. Haji Backpacker (2014)
Film ini mengisahkan tentang kehidupan Mada yang dibesarkan di lingkungan muslim taat. Hatinya hancur ketika pernikahannya dengan Sophia dibatalkan. Ia tak sanggup menanggung malu di hadapan penghulu dan para tamu undangan, setelah mengetahui Sophia kabur menjelang acara ijab kabul.
Karena hal tersebut, Mada akhirnya memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari rumahnya. Ia berkelana ke negeri orang tanpa ada tujuan jelas. Sejak saat itu pula, ia berhenti menjalankan shalat.
Bahkan, ketika mendengar ayahnya meninggal dunia di tanah suci Mekkah saat menunaikan ibadah haji, ia menolak ajakan sang kakak untuk melakukan shalat ghaib. Rasa marah pada Allah membuatnya berubah 180 derajat. Dia bersenang-senang meninggalkan Allah.
Baca Juga: Kai EXO Akan Menghibur Penggemar dalam Peluncuran Hyundai Tucson dengan Sejumlah Penari
Perjalanan sebagai backpacker keliling berbagai negara hingga sampai ke Arab mengubah hatinya. Sepanjang perjalanan kasih Allah menaungi hatinya hingga sanggup berhaji.
Film ini diperankan oleh Abimana Aryasatya, Dewi Sandra, Laudya Cynthia Bella, Laura Basuki, Pipik Dian Irawati, Ray Sahetapy.
6. 99 Cahaya di Langit Eropa (2013)
Film yang dirilis pada tahun 2013 silam. Film ini menceritakan tentang bagaimana sejarah dan napak tilas dari sebuah peninggalan agama Islam di Eropa. Film ini mengajarkan tentang bagaimana dakwah Islam tidak harus melalui jalur kekerasan, melainkan melalui ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Situs Disnaker Kota Bandung Diretas Mr.Combat, Narasinya Menyindir Kinerja DPR
Film ini juga menggambarkan bagaimana kehidupan sepasang suami istri yang beragama Islam dan tinggal di sebuah wilayah yang mayoritas non muslim. Film ini juga merupakan sebuah adaptasi dari sebuah novel karya Hanum, Rais dan Rangga Almahendra.
Film ini dibintangi oleh Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Raline Shah, Nino Fernandez.
7. Negeri 5 Menara (2012)
Film ini menceritakan tentang kehidupan 6 remaja muslim di pondok pesantren yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Namun mereka disatukan dalam sebuah mimpi yang sama yakni mimpi untuk menaklukan dunia.
Baca Juga: Fakta Member Ketiga Aespa, Ningning Ternyata Handal Bermain Piano
Film ini sendiri lebih mengajarkan kita tentang bagaimana kita bisa mencapai sebuah mimpi dengan dasar satu keyakinan yang bisa diraih. Film ini sendiri memiliki setting tempat yang banyak, mulai dari Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa timur, Sumatra barat, Bandung, hingga London.
Film yang digarap oleh Affandi Abdul Rachman ini diadaptasi dari sebuah novel best seller dengan judul yang sama karya Ahmad Fuadi.
Film yang dirilis pada tahun 2012 ini diperankan oleh Ikang Fawzi, Lulu Tobing, David Chalik, Donny Alamsyah, Ariyo Wahab, Gazza Zubizareta, Billy Sandy, Ernest Samudra, Rizki Ramdani, Jiofani Lubis, Aris Putra.
Baca Juga: Alami Krisis Ekonomi Akibat Pandemi, Menaker Minta Gubernur Sesuaikan Besaran UMP 2021
8. 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta (2010)
Film religi yang dirilis pada tahun 2010 silam yang mengajarkan banyak hal, terutama masalah cinta dan agama. Masalah seperti ini biasanya kerap kali terjadi dalam kehidupan kita saat ini, dimana kisah cinta yang terjadi antara dua insan manusia yang memiliki perbedaan keyakinan.
Film yang dibintangi Reza Rahadian, Laura Basuki dan Arumi Bachsin ini mungkin bisa jadi inspirasi kalian dan siapa tahu lewat film ini kamu bisa menemukan solusi dari masalahmu yang saat ini sedang kamu hadapi.***