Dokter segera menangani Alina, namun di sana dokter mengatakan bahwa Alina kritis, berpotensi hilang ingatan, dan membutuhkan donor darah sesegera mungkin.
Akibat dari benturan lampu, Alina alami pendarahan di kepalanya.
Dokter meminta agar keluarganya bersedia mendonorkan darahnya untuk Alina.
Tentunya di sana hanya darah Syifa yang cocok dengan Alina.
Akhirnya Syifa pun dengan sukarela mendonorkan darahnya untuk Alina.
Diduga kejadian ini adalah ulah dari Tante Nadia yang ingin mencelakai Syifa, namun nyatanya malah menimpa anaknya sendiri, Alina.***