Razia Perut Lapar, Gerakan Sosial Dokter Tirta di Tengah Pandemi hingga Anji Lelang Koleksi Gitarnya

- 5 Oktober 2020, 08:24 WIB
Dokter Tirta (kiri) dan penyanyi Anji (kanan).
Dokter Tirta (kiri) dan penyanyi Anji (kanan). /Instagram.com/ @duniamanji

PR BANDUNGRAYA – Tidak ada yang bisa menangkal bahwa Pandemi Covid-19 memang membuat masyarakat semakin tidak berdaya.

Setiap harunya jumlah angka pasien positif terus meningkat yang membuat tim medis semakin kewalahan belum lagi stigma buruk yang didapat dari masyarakat.

Pemerintah tetap pada langkah yang diyakininya, dan masyarakat tetap pada pendiriannya.

Bahwa ada beberapa hal yang enggan untuk diakui, entah itu dari pemerintah atau masyarakat, seakan-akan kampanye di rumah saja menjadi bias tak bermakna.

Baca Juga: Kekerasan Online pada Perempuan Semakin Meningkat di Tengah Penggunaan Medsos yang Terus Menjamur

Sama seperti ikan cupang, manusia memiliki insting naluriahnya sendiri. Ketika ia merasa sedang terancam ia akan mencoba bertahan sesuai dengan kehendaknya.

Dokter Tirta dengan kapasitasnya sebagai dokter dan juga relawan dari Satgas Gugus Tugas terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan virus Covid-19, baik di lapangan maupun media sosial.

Meskipun di beberapa kota mengkampanyekan 'di rumah saja' membuat menjadi serba salah.

Pada akhirnya kutipan filsuf asal prancis yang selalu dikutip oleh Dokter Tirta, ‘logika tanpa logistik, berujung anarkis’ akan menjadi kekhawatiran yang nyata.

Ketahanan pangan merupakan kunci masyarakat tetap nyaman dan tidak berbuat anarkis. Jika pandemi ini membuat kekacauan bagaimana nasib masyarakat Indonesia ke depan.

Berdasarkan kondisi tersebut, setiap pihak pasti memiliki kekhawatiran dan rasa semangat yang sama untuk kembali seperti biasanya.

Tidak untuk saling menyalahkan namun untuk saling menguatkan. Dokter Tirta dan kawan-kawannya telah membuat gerakan sosial selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Manchester United Harus Akui Kekalahan dari Tottenham Hotspurs di Kandang Sendiri dengan Skor 1-6

Di mulai dari Jerinx SID yang membagikan makanan setiap hari, kini Dokter Tirta pun membuat gerakan yang serupa dengan istilah 'Razia Perut Lapar'.

Dokter Tirta telah mengunjungi beberapa daerah untuk melakukan gerakan tersebut di antaranya Bali, Medan, Banyuwangi dan beberapa daerah lainnya.

Kali ini Tirta tidak sendiri, mantan vokalis grup band Drive, Anji, rela melelang koleksi gitar pribadinya untuk mendanai Gerakan yang sama.

Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari unggahan di akun Instagram pribadinya, Anji mengatakan bahwa ia akan menjual beberapa koleksi gitarnya.

Gitar pertamanya Gibson Hummingbird Figured Mahogany dengan harga jual pindah hak asuh sekira 60 juta, lalu ada Gibson J-45 standart dengan harga 50 juta, hingga harga termahal Gitar Martin D-41 dengan harga 100 juta.

Ia dengan tegas mengatakan bahwa harga yang dijual memang tidak sesuai dengan harga pasar, tetapi ia menegaskan bahwa tujuannya bukan untuk menjual gitar namun untuk berbagi kepada sesama yang sedang membutuhkan.

Baca Juga: Real Madrid Lanjutkan Tren Positif Usai Tundukan Levanto 2-0

Kegiatan Anji sebelumnya, ia tengah membangun wisata Gunung Puntang di Kabupaten Bandung dan menjaga ketahanan ekonomi keluarga besar Dunia Manji beberapa bulan ke depan.

Kini Anji dan dokter Tirta tengah bergerak lebih luas untuk menggencarkan gerakan 'Razia perut lapar' kepada khalayak umum.

Mereka percaya bahwa bantuan sedikit apapun akan sangat membantu dan bergerak sedikit lebih baik daripada diam.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x