Sebagai Pemula, Kale Harusnya Belajar pada Tian Feng, Review Story of Kale: When Someone's in Love

- 26 Oktober 2020, 15:43 WIB
Review film Story of Kale: When Someone's in Love.
Review film Story of Kale: When Someone's in Love. /Instagram.com/@jurnalkale

Sifat saling mengobjekan itu membuat cinta menjadi sumber gelisah dan menjadikan Kale sebagai Argo yang kedua bagi Dinda.

Namun seorang pemula biasanya hanya memiliki gagasan serta tekad yang kuat, dan dari segi pengalaman lah seorang pemula akan tunduk pada kenyataan bahwa realitas dan rasionalitas itu jauh berbeda.

Seandainya, jika Kale dapat bertemu dengan Jenderal Tian Feng dapat dipastikan ia akan mengurungkan niatnya untuk merayu Dinda dengan kata bahagia.

Baca Juga: Sambut Hari Sumpah Pemuda, Bambang Soesatyo Pusatkan Perhatian Pada Generasi Muda dan Industri 4.0

Seorang Jenderal Tian Feng saja rela untuk dihukum 1000 kali patah hati demi mendapatkan wanita yang dicintainya Chang E hanya karena satu kesalahan.

Sedangkan Kale yang pertama kali jatuh cinta dengan gagah berani menjanjikan kebahagian.

Satu hal yang dapat dipastikan dari tokoh Kale adalah kurangnya pengalaman, bahwa seperti apa yang dikatakan oleh Jenderal Tian Feng “Sejak dulu beginilah cinta, penderitaannya tiada akhir…”.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Sudutkan Islam, MUI: Seakan Samakan Islam Adalah Agama Kekerasan

Sebagai penutup dalam tulisan ini seperti apa yang dikatakan oleh Dr.Fahrudin Faiz bahwa cinta adalah tanda kegagalan seseorang untuk mempertahankan dirinya sebagai subyek. Cinta akan mentransformasikan dirinya sebagai entitas yang penuh motif ingin memiliki.

Cinta selalu bersanding dengan harapan, dan harapan puncaknya adalah memiliki. Untuk dapat mewujudkan harapan itu, dua-duanya akhirnya merelakan dirinya menjadi objek. Sehingga cinta menjadi pembebasan yang membelenggu.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x