Sebagai Pemula, Kale Harusnya Belajar pada Tian Feng, Review Story of Kale: When Someone's in Love

- 26 Oktober 2020, 15:43 WIB
Review film Story of Kale: When Someone's in Love.
Review film Story of Kale: When Someone's in Love. /Instagram.com/@jurnalkale

Alih-alih berharap untuk dapat bahagia, justru prasangkalah yang membunuhnya secara perlahan. Sama seperti tokoh Kale, alih-alih menyelamatkan Dinda dari kejamnya cinta ternyata ia sendiri yang jatuh.

Baca Juga: Harga dan Jadwal Praktik Pusat Kesehatan Hewan Puskeswan Cimahi Terbaru 2020

Sayang sekali pemirsa, pemula yang baru pertama kali jatuh cinta itu belum paham betul bagaimana konsep cinta. Padahal, dari sejarah ke sejarah belum ada yang dapat memastikan bahwa konsep cinta itu seperti apa, ia lupa bahwa memang akhir dari sebuah kisah cinta itu adalah bahagia, tapi proses menuju bahagia itu seringkali dibarengi dengan luka.

Sama seperti di malam yang dingin setelah turun dari bus, Kale didesak oleh kata cemburu yang keluar dari mulut Dinda. Sempat merasa goyah, sambil menghisap sebatang lisong di depan toko perbelanjaan ia dengan gagah berani terjun ke medan perang bak seorang Panglima, dengan bermodalkan kata bahagia ia mampu merubah segalanya.

Hal ini dapat dipahami karena karakter pemula memang selalu seperti itu, tiba dengan konsep yang baru dan berusaha merevolusi konsep yang telah dianggapnya usang.

Baca Juga: Proyek Jurassic Park Jadi Polemik, Para Peneliti Justru Desak Habitat Komodo Dipindahkan

Namun secara tidak sadar atau mungkin belum diketahui ada sebuah risiko yang harus ditanggung ketika seorang pria mencintai seseorang wanita yaitu kehilangan dirinya sendiri.

Sama seperti apa yang disampaikan oleh Dr. Fahrudin Faiz bahwa karakter pertama dari cinta itu adalah konflik. Perumpamaanya sama seperti membangun sebuah kalimat, ketika dalam suatu kalimat terdapat dua subjek maka keduanya akan saling mengobjekan. Terjadilah konflik.

Ciri yang kedua adalah paradoks. Seakan-akan Kale memberikan kebebasan kepada Dinda pada akhirnya mereka saling membelenggu dirinya sendiri. Ingat saat Dinda berucap “aku udah nggak disini sejak lama” pada akhirnya pertarungan saling mengobjekan membuat keduanya kalah dan pasrah.

Baca Juga: Waspada Dampak Siklon Tropis Molave, BPBD Jakarta Imbau Lakukan Antisipasi Bencana

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x