Ada yang 'Ngincar' Jabatan Moeldoko di KSP, Arief Munandar Sebut Ali Ngabalin Sendang Menghayal

4 April 2021, 17:03 WIB
Sosiolog Arief Munandar (kiri) sebut Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengkhayal karena memberi lampu hijau jika ditawari Presiden Jokowi untuk menggantikan Moeldoko. Sosiolog politik Arief Munandar sindir pernyataan Ali Ngabalin yang mengaku bersedia menjabat KSP menggantikan Moeldoko jika diminta Jokowi. /Kolase foto dari YouTube Najwa Shihab dan Linkedin ariefmunandar

PR BANDUNGRAYA - Benarkah ada yang mengincar jabatan KSP yang saat ini diduduki Moeldoko?

Belum lama ini ada pernyataan dari Tenaga Ahli Utama Kepresidenan, Ali Ngabalin yang mengaku siap menjadi Kepala Staf Presiden (KSP) meski tidak diutarakan secara gamblang.

Pernyataan Ali Ngabalin ini pu langsung disindir Sosiolog, Arief Munandar.

Baca Juga: Bocoran Vincenzo Episode 14 Malam Ini: Benarkah Vincenzo Nyatakan Cinta dan Melamar Cha Young?

Sindir Ali Ngabalin

Ali Ngabalin mengaku bersedia menjabat KSP menggantikan Moeldoko jika diminta Jokowi.

Tanggapan terkait Ali Ngabalin siap menggantikan Moeldoko di KSP, disampaikan Arief Munandar dalam unggahan video di kalan YouTube miliknya.

Dalam video tersebut, sebuah pernyataan tampaknya menyindir ucapan Ali Ngabalin terkait kesediaannya menjabat sebagai KSP tersebut.

Arief Munandar menyebut Ngabalin sedang mengkhayal karena telah berani mengucapkan hal semacam itu.

Baca Juga: Persyaratan Seleksi CPNS Perpusnas RI 2021, Siapkan Diri Anda

Baca Juga: INFO CPNS 2021: Ini Formasi dan Jadwal Pendaftaran dan Seleksi, Lengkap

Bahkan dirinya tidak habis pikir jika nantinya Jokowi memang menunjuk Ali Ngabalin sebagai Kepala KSP baru menggantikan Moeldoko.

"Jokowi ngapain juga nunjuk Ali Mochtar Ngabalin ya, ini saya mencoba berimajinasi kalau saya jadi presiden nih punya staf kayak begini, pusing kali saya," ucapnya dikutip dari YouTube Bang Arief, Minggu, 4 April 2021.

"Jadi saya ngerasa Ngabalin ini lagi mengkhayal di air keruh kayaknya, lagi cari-cari peluang, lumayan untuk meningkatkan level kesejahteraan," sambung Arief Munandar.

Moeldoko melanggar etika politik

Lebih lanjut, Arief Munandar menyampaikan bahwa banyak sekali yang mendesak agar Moeldoko mundur dari jabatan Kepala KSP.

Dirinya pun mengaku paham dan mengerti kenapa kemudian desakan-desakan tersebut begitu marak digaungkan oleh masyarakat.

Karena menurutnya, apa yang dilakukan Moeldoko telah melanggar etika berpolitik sebagai satu di antara simbol dari Istana.

"Jelas ya apa yang dilakukan Moeldoko itu melanggar etika politik dan melanggar kepatutan dan kepantasan publik," ucap Arief Munandar.

"Bayangin aja seorang KSP, pejabat publik di lingkaran dalam Istana masa cawe-cawe dalam kisruh partai politik," sambungnya.

Moeldoko harusnya berani mundur

Apalagi, kata Arief Munandar, kemudian alasan Moeldoko sangat tidak masuk akal, yakni adanya pergeseran ideologi yang bisa membahayakan demokrasi.

Dirinya pun sekali lagi menegaskan bahwa Moeldoko harus bersedia untuk mundur dari jabatannya atau paling tidak Jokowi bisa memecatnya karena telah melakukan tindakan yang "ilegal".

"Kan KLB Sibolangit telah ditolak oleh pemerintah, ini artinya kalau kita maknai apa yang dilakukan Moeldoko itu ilegal."

"Bayangkan seorang pejabat pemerintah setingkat KSP melakukan tindakan ilegal, ya harusnya malu," tuturnya.

Kalau betul, sambung Arief Munandar, Moeldoko adalah mantan Panglima TNI seharusnya berani mundur karena yang dilakukannya adalah tindakan legal.

"Ini kan sudah memalukan, memalukan dirinya dan memalukan Jokowi sebagai atasannya."

"Harusnya mundur, kalau gak mundur ya menurut saya jalan terbaik Jokowi harus memberhentikannya," tutup Arief Munandar.

Ali Ngabalin dinilai cocok

Sebelumnya, Ali Ngabalin disebut cocok menggantikan Moeldoko sebagai KSP oleh Deputi Balitbang Demokrat, Syahrial Nasution.

Mendengar pernyataan Syahrial Nasution, Ali Ngabalin menuturkan, jika Jokowi meminta, maka dirinya siap menjabat posisi yang saat ini masih diemban oleh Moeldoko tersebut.

"Jangankan itu (Kepala KSP), kalau satu waktu bangsa dan negara Republik ini harus membutuhkan nyawa dan jiwa raga kita-kita ini ya, saya khususnya untuk kepentingan bangsa dan negara," ucap Ali Ngabalin.

"Jangan khawatir, saya sudah bilang sama anak dan istri saya," sambungnya.

Saat kembali dipastikan soal posisi apa pun yang diperintahkan oleh Jokowi, Ali Ngabalin kembali memastikan akan siap.

"Karena saya ini kan juga bekas anggota DPR RI kan, yang paling penting itu adalah tugas-tugas yang harus dimainkan. Kalau Presiden mengamanahkan dalam kerja-kerja apa saja, tidak mungkin kita tidak bisa, pasti kita bisa," kata Ali Ngabalin.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler