Psikologi: Gampang Baper Ternyata Salah Satu Tanda Orang Toxic, Lho!

31 Mei 2022, 21:26 WIB
Psikologi: Gampang Baper Ternyata Salah Satu Tanda Orang Toxic, Lho! /Pixabay/Foundry /

BANDUNGRAYA.ID - Psikologi: Gampang Baper Ternyata Salah Satu Tanda Orang Toxic, Lho!

Menurut penelitian psikologi, gampang baper ternyata salah satu tanda orang toxic yang kerap kita temui dalam kehidupan. Atau jangan-jangan kita sendiri.

Pertama kita harus tahu bahwa orang yang toxic dapat memberikan pengaruh negatif ke lingkungan berdasarkan tindakan dan ucapan.

Dalam artikel ini akan diulas 6 tanda psikologis orang yang dikategorikan toxic, salah satunya gampang baper.

Pengaruh negatif perilaku toxic dapat melukai perasaan orang lain, serta memberikan kesan buruk tanpa kita sadari.

Baca Juga: 6 Tanda Orang Pura-pura Baik Berdasarkan Psikologis, Teman yang Suka Gosip Patut Dicurigai

Secara psikologis terdapat enam tanda perilaku orang yang toxic, namun perlu diketahui perbuatan tersebut tidak termasuk jahat.

Terkadang seseorang tidak akan merasa dirinya memberikan pengaruh negatif terhadap orang lain di lingkunganya, maka kita perlu mengetahui seperti apa tanda seseorang termasuk toxic secara psikologis.

Maka dari itu kita harus meningkatkan kesadaran diri dan memahami tidak ada manusia yang sempurna. Dengan memahami dan menerima keburukan, kita bisa menjadi orang yang lebih baik.

Baca Juga: 6 Gejala Psikologis yang Harus Orang Tua Ketahui, Cegah Kecanduan Gadget Demi Kesehatan Mental Anak

Berikut enam tanda secara psikologis seseorang dapat dikatakan toxic:

1. Terlalu banyak mengumbar janji
Mungkin kita tidak menyadari bahwa kalian sering berjanji kepada orang lain, seperti ketika kamu berjanji tidak akan membocorkan rahasia teman.

Kemudian tanpa disadari kalian membocorkan atau menceritakan rahasia teman kamu kepada orang lain, kecenderungan tersebut tanpa disadari adalah salah satu tanda orang yang termasuk toxic.

Baca Juga: 9 Tanda Orang Cerdas Secara Psikologis, Dua Diantaranya Sering Berkata Kasar dan Berantakan, Kamu Termasuk?

Karena hal tersebut dapat menyakiti perasaan orang lain, dan reputasi kamu jadi jelek sebagai orang yang bisa dipercaya.

Maka untuk menghindari hal tersebut sebaiknya kita berkata jujur ketika teman kamu ingin menceritakan rahasia, katakan bahwa kamu orangnya cenderung membocorkan rahasia.

Secara psikologis orang yang banyak mengumbar janji dikarenakan hasrat untuk disukai dan diterima di lingkungannya.

Baca Juga: Analisis Lirik Lagu BTS dari Sisi Psikologis, Penulis Ternama Bongkar Teori Ilmiahnya Lewat Buku Ini

Namun hal tersebut dapat merusak hubungan pertemanan, maka sebelum kita memutuskan untuk berjanji sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu.

2. Memanfaatkan kesedihan
Secara psikologis Memanfaatkan kesedihan untuk mendapatkan keinginan dilakukan untuk memanipulasi orang lain, hal tersebut terjadi ketika seseorang tidak bisa meminta bantuan secara langsung.

Seperti halnya ketika kalian mengeluh dan merasa capek setelah melakukan kegiatan namun kamu harus melakukan pekerjaan yang lain. Kemudian menggerutu di hadapan seseorang, dan mengharuskan dia membantu kamu.

Hal tersebut akan membuat kamu dinilai sebagai orang yang egois dan manipulative. Maka untuk menghindari hal tersebut kita harus bersikap lebih terbuka dan meminta tolong secara langsung.

Baca Juga: Pusing Jadi Tanda Baru Gejala Covid-19 Omicron Sering Diabaikan! Simak Hasil Penelitian Ini

3. Menyalahkan orang lain dan cenderung tidak mau disalahkan
Ketika kita menyalahkan seseorang tanpa alasan yang jelas, dan membuatnya harus bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.

Hal tersebut secara psikologis dilakukan seseorang karena tidak ingin dianggap salah dan selalu ingin benar. Sehingga membuatnya selalu berperilaku defensif.

Tentu saja hal tersebut dapat menyakiti orang lain karena disalahkan dan dituduh sebagai pelaku. Maka untuk menghindari hal tersebut kita harus bisa menerima segala kesalahan dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencari jalan keluarnya.

Baca Juga: Konsumsi 5 Makanan Ini saat Sahur Puasa Ramadhan Kata Dokter Zaidul Akbar, Rasakan Manfaat Luar Biasa pada Tub

Bekerjasama secara tim lebih baik daripada menyalahkan orang lain untuk bertanggung jawab atas kesalahan kita. Dengan melakukan hal tersebut kita dapat mengetahui kesalahan kita dan berusaha untuk tidak mengulanginya dilain waktu.

4.Gampang baper atau terlalu sensitif
Baper merupakan istilah atau bahasa gaul yang memiliki arti terlalu sensitif akan segala sesuatu. Sehingga membuatnya selalu merasa tersakiti akan perbuatan orang lain.

Secara psikologis orang yang terlalu sensitif akan merasa bahwa dirinya harus memberikan respon terhadap segala pendapat orang lain.

Kemudian mengartikan pendapat tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap eksistensi dirinya, dan membantah kepercayaan yang sedang dipegang.

Secara psikologis orang yang terlalu sensitif dikarenakan kurangnya apresiasi terhadap diri kita. Hal tersebut disebabkan dari trauma masa lalu ketika dirinya kurang diberikan pujian oleh orang lain atau sering diejek.

Baca Juga: Manfaat Kopi Ternyata Bisa Cegah Diabetes, Lho! dr. Zaidul Akbar Berikan Tips Penyajiannya

Sehingga membuatnya terlalu defensif dan gelisah karena selalu merasa tersakiti oleh pendapat orang lain.

Maka dari itu untuk terhindar dari sikap terlalu sensitif, kita harus meningkatkan kesadaran diri. Ketika seseorang mengetahui dirinya cenderung terlalu terbawa perasaan, kita harus berusaha untuk tidak bersikap defensif terhadap orang lain.

Kemudian kita harus memanjakan diri kita melakukan apapun yang kita sukai tanpa memperdulikan pendapat orang lain.

5. Cenderung pesimis akan segala sesuatu
Secara psikologis orang yang selalu pesimis, akan selalu beranggapan bahwa orang lain akan memberikan respon negatif terhadap dirinya.

Perlu kita ketahui Berprasangka terlalu negatif dapat menimbulkan stres, menimbulkan rasa khawatir, dan depresi. Maka dari itu kita harus berpikir lebih positif akan segala sesuatu.

Baca Juga: Konsumsi 3 Jenis Rempah Ini Secara Rutin, Asam Lambung Auto Sembuh Kata dr Zaidul Akbar

Ketika berpikir lebih positif kita akan mendapatkan timbal balik yang sama dari orang sekitar kita, dan bisa membuat kesehatan mental menjadi lebih baik karena terhindar dari perasaan negatif yang bersarang di kepala.

6. Mengharapkan pembenaran dari orang lain
Dalam psikologis ketika kita selalu menyanggah pendapat orang lain agar mendapatkan pembenaran, termasuk kedalam perilaku toxic dikarenakan kurangnya apresiasi terhadap diri dan selalu merasa gelisah.

Hal tersebut berdampak negatif terhadap diri sendiri dan orang lain, maka kita harus lebih bersyukur dan lebih mencintai atas segala yang kita miliki. Tanpa membutuhkan pembenaran dari orang lain.

Dengan meningkatkan kesadaran akan atas segala yang kita miliki, dan menyadari kesalahan. Kita akan menjadi orang yang lebih baik dan memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan sekitar.***

Editor: Rizal Sunandar

Tags

Terkini

Terpopuler