Fokus Terhadap Pemilihan Makanan Sehat Dapat Membantu Mengurangi Berat Badan

19 September 2020, 10:57 WIB
Ilustrasi makanan sehat. /PIXABAY

PR BANDUNGRAYA - Beberapa orang terkadang lebih fokus pada cara untuk bisa menurunkan berat badan. Alih-alih ditujukan untuk hidup lebih sehat namun hal tersebut memang sangat tidak mudah dilakukan.

Selain butuh perjuangan, faktor-faktor di luar kendali seperti faktor genetika dan ketergantungan pada obat-obatan tertentu, serta minimnya waktu luang dan uang, dapat membuat proses penurunan badan semakin sulit.

Tetapi mungkin menitik fokuskan terhadap penurunan badan cukup keliru.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’ ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com pada Science Alert, sebuah studi baru menunjukkan bahwa beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan penambahan berat badan masih dapat dikurangi ketika seseorang bisa mengatur dan mengkonsumsi jenis makanan yang lebih sehat.

Analisis data dari 79.003 orang dewasa Swedia ditemukan sebagian besar melakukan diet Mediterania. Diet Mediterania sebenarnya tidak memiliki aturan spesifik, melainkan lebih kepada meniru pola makan tradisional orang-orang di negara Mediterania.

Ciri khasnya adalah konsumsi banyak buah, sayuran, kacang, polong, biji-bijian mentah, ikan, dan minyak zaitun.

Baca Juga: Song Joong Ki Rayakan Ulang Tahun ke-35 Hari Ini, Berikut 5 Drama Korea yang Pernah Dibintanginya

Diet Mediterania merupakan diet tersehat dan teraman yang mampu memberi kesempatan manusia berumur panjang, serta risiko kematian yang lebih baik terlepas dari fokus terhadap berat badan mereka.

Sebuah tim peneliti Swedia dan Amerika Serikat menggunakan data yang dikumpulkan selama 21 tahun yang melibatkan 350 partisipan, yang dilakukan secara sukarela oleh peserta pria dan wanita di dua program.

Mereka yang menyimpang dari pola makan Mediterania, bahkan ketika berat badan mereka diklasifikasikan sebagai 'normal', memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.

Baca Juga: Hadir Bersama Presiden Korsel di Youth Day Blue House, BTS Sampaikan Pidato Penuh Haru pada Pemuda

"Hasil ini menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap makanan sehat seperti diet ala Mediterania mungkin menjadi fokus yang lebih tepat daripada menghindari obesitas untuk pencegahan kematian secara keseluruhan," kata para peneliti.

Namun, masih ada satu faktor kematian yang lebih buruk bagi orang yang hidup dengan obesitas yakni penyakit kardiovaskular.

"Studi observasi kami tentang hubungan diet dan indeks massa tubuh dengan kematian tidak dapat membuktikan bahwa penurunan berat badan atau perubahan pola makan dapat mengurangi risiko kematian," kata peneliti.

Baca Juga: Gareth Bale dan Sergio Reuilon, Duo Real Madrid Siap Gabung Tottenham Hotspurs Musim Ini

Dengan semakin banyaknya orang yang hidup dengan obesitas, kebutuhan untuk memahami masalah kompleks ini menjadi lebih rumit.

Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi dikaitkan dengan 4 juta kematian global pada 2015, lebih dari dua pertiganya dikaitkan dengan penyakit jantung (penyebab kematian nomor satu di dunia).

Penemuan baru ini menambah bukti tentang manfaat dari pola makan ala Mediterania. Diet ini telah dikaitkan dengan hasil yang baik untuk otak dan kesehatan mental.

Baca Juga: Resmi Diatur Pemerintah dalam Permenhub, Begini Cara Bersepeda yang Baik dan Benar

Sebuah studi dari tahun 1990-an menemukan bahwa setelah empat tahun beralih dengan melakukan pola makan Mediterania dapat mengurangi penyebab kematian yang diakibatkan oleh serangan jantung.

Tetapi diet Mediterania juga memiliki Batasan, setidaknya satu penelitian menunjukkan bahwa manfaat kesehatan yang banyak dipuji ini tidak efektif bagi orang yang tidak mampu membeli makanan dengan kualitas lebih tinggi.

Orang-orang dalam penelitian yang terjebak dengan diet seperti Mediterania juga lebih mungkin berpendidikan lebih tinggi, memiliki lingkungan yang sehat, dan orang yang sering berolahraga.

Baca Juga: Shin Min Ah Garap Film Baru 'Diva', Begini Dukungan Kim Woo Bin Usai Sang Kekasih Hiatus 6 Tahun

Sementara itu, sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa daripada berfokus pada porsi makanan agar berat badan turun alangkah baiknya berfokus pada jenis makanan sehat yang dapat membantu menurunkan berat badan.

"Memilih makanan yang sehat dan rendah kalori lebih efektif dan lebih berkelanjutan daripada hanya mencoba menolak porsi besar dari pilihan kalori yang lebih tinggi," kata ilmuwan nutrisi Faris Zuraikat dari Penn State University.

Para peneliti tersebut memperingatkan bahwa kelebihan berat badan masih membawa risiko kesehatan. Tapi fokus pada pilihan makanan sehat akan jauh lebih bermanfaat daripada mempermalukan berat badan diri kita sendiri atau orang lain.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler