Network
PR BANDUNGRAYA – Kampanye NHS melalui aplikasi myGP menuai kontroversi di media sosial.
Pasalnya, kampanye tersebut mengajak para wanita mengunggah foto kucing yang paling terlihat mirip dengan alat kelamin perempuan, khususnya vulva.
Kampanye tersebut bagian dari event Pekan Pencegahan Kanker Serviks atau Cervical Cancer Prevention Week.
NHS mengajak wanita untuk tidak ragu melakukan tes noda terhadap alat kelamin.
Kampanye tersebut digelar mulai dari tanggal 18 hingga 24 Januari.
Kegiatan itu didasari pandangan umum dan rasa tidak percaya diri wanita terhadap alat kelamin dan rambut di sekitar alat kelamin yang tidak dicukur.
Baca Juga: Mahasiwi Asal Padang Maya Nabila 'Digoreng' di Medsos, Ternyata Ini yang Dilakukannya di ITB Bandung
Melalui unggahan di media sosial, NHS mengajak para wanita turut membantu menyebarkan kesadaran bahaya kanker serviks dengan melakukan tes screening.
“Berambut tebal, botak, maupun setengah-setengah. Bagikan tampilan lockdown-mu di #MyCat untuk mengingatkan teman-temanmu agar mendapatkan tes screening kanker serviks,” tulis iklan kampanye yang diserukan NHS melalui media sosial.
Dalam melakukan kampanye agar wanita percaya diri dengan memiliki alat kelamin bagaimanapun tampilannya, NHS juga melakukan kampanye dengan cara yang unik.
Baca Juga: Lakukan Evaluasi Mingguan, Ridwan Kamil Sebut Warga Bandung Paling Patuh Protokol Kesehatan
Di antaranya adalah dengan mengajak para wanita untuk mengunggah foto kucing yang paling mirip dengan vulva yang dimiliki wanita pembaca iklan tersebut.
“Ini lah bagaimana kamu dapat membantu menyebarkan kesadaran: Bagikan foto kucing yang paling menunjukkan bagaimana bagian vulva-mu terlihat saat ini. Gunakan tagar #myCat. Beritahu dan tandai temanmu,” tulis iklan kampanye tersebut.
Menanggapi metode kampanye ‘unik’ ini, banyak netizen yang justru heran dengan ajakan yang diajukan kampanye tersebut.
“Aku mengerti niatnya. Tapi ini luar biasa aneh dan menjijikan,” tulis pemilik akun @Imi_cycles di kolom komentar.
Dalam menanggapi rasa herannya, sejumlah netizen pun tampak memberi tanggapan dengan menggunakan meme di kolom komentar.
Meski banyak mendapat hujatan, namun masih ada pula beberapa netizen yang menyetujui metode kampanye tersebut dan turut menyebarkan kesadaran bahaya kanker serviks.***
