Mendeteksi Dini Kanker Prostat pada Usia 40 dan 50 Tahun, Ini Kata Dokter Spesialis Urologi RSCM-FKUI

- 20 Februari 2021, 08:56 WIB
Ilustrasi kanker: Kenali deteksi kanker prostat sejak dini.
Ilustrasi kanker: Kenali deteksi kanker prostat sejak dini. /waldryano/PIXABAY

PR BANDUNGRAYA - Deteksi dini bagi para penderita kanker prostat paling banyak berusia di atas 50 tahun, tak menutup kemungkinan risiko kanker prostat juga mengidap para pria berusia lebih muda.

Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar selaku Dokter spesialis Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM menjelaskan bahwa orang semakin tua semakin besar peluang kaum pria terkena kanker prostat.

Waktu skrining yang tepat menurut dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid Staf medik Departemen Medik Urologi RSCM-FKUI menyarankan pemeriksaan prostate-specific agent (PSA) saat pria berusia 50 tahun ke atas.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 20 Februari 2021: Taurus, Jangan Marah-marah Dong!

Tetapi, apabila keluarga memiliki riwayat kanker prostat seperti orang tua, saudara kandung dan telah didiagnosis kanker prostat, maka segera melakukan skrining sejak usia 40 tahun, selanjutnya sekalian melakukan pemeriksaan kesehatan umum (MCU).

"Skrining PSA berusia 50 tahun, kalau ada keturunan dari pihak keluarga maupun kerabat yang terkena kanker prostat maka boleh skrining dilakukan dari usia 40 tahun, dan usia itu sudah disarankan juga melakukan medical check up," ucap dia sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Sabtu 20 Februari 2021.

Seorang Dokter telah mendiagnosis kanker prostat dimulai ketika sel-sel jaringan di prostat mengalami perubahan dalam DNA mereka. DNA sel memberikan instruksi dengan memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.

Baca Juga: Cek Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini 20 Februari 2021: Antam Rp1.865.000 per 2 Gram

Sebab, perubahan tersebut memberi tahu sel untuk tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normal dan sel itu pun terus hidup, ketika sel lain mati.

Sel abnormal yang terakumulasi membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di sekitarnya. Pada akhirnya, beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah