Belajar dari Tragedi Kanjuruhan dan Itaewon: Ini 10 Tips 'Survive' agar Selamat Saat Terjebak Kerumunan

- 31 Oktober 2022, 14:59 WIB
Ilustrasi kerumunan massa.
Ilustrasi kerumunan massa. /Pixabay/geralt

BANDUNGRAYA.ID - Merujuk dari tragedi Kanjuruhan dan Itaewon: Inilah 10 tips 'survive' agar selamat dari kerumunan.

Dalam beberapa minggu yang lalu, Indonesia berduka atas tragedi maut yang menelan hingga ratusan orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan.

Baru-baru ini, Itaewon ramai jadi sorotan karena 153 orang dinyatakan meninggal setelah berdesakan dalam perayaan Festival Halloween pada Sabtu, 29 Oktober 2022.

Dalam menghadapi situasi tersebut, tentunya kita dituntut mengambil langkah cepat agar selamat dari peristiwa yang bakal tak terduga.

Baca Juga: Oktober Berduka: Selain Kanjuruhan dan Itaewon, Tragedi Maut di India dan Somalia Juga Renggut Ratusan Jiwa

Dilansir dari The Conservation dalam studi Fouloscopie, Berikut 10 tips 'survive' agar selamat dari keramaian.

1. Tetap Buka Mata

Tujuan nomor satu adalah keluar dari lautan manusia secepat dan setenang mungkin. Lihatlah ke sekeliling untuk mengetahui arah yang memungkinkan keluar dari kerumunan.

2. Pergi Selagi Bisa

Jika kerumunan mengental di sekitar, ruang yang tersedia berkurang dan kebebasan bergerak makin menghimpit. Semakin lama menunggu, maka semakin sulit untuk melarikan diri.

Mengingat hal ini, jangan ragu untuk meninggalkan area yang sangat padat segera setelah mulai merasa tidak nyaman.

Dengan keluar dari keramaian, Anda juga akan mengurangi bahaya bagi orang lain, karena area tersebut akan kurang ramai bagi mereka yang tinggal.

Baca Juga: Berkaca Pada Tragedi Kanjuruhan dan Itaewon, Ini 8 Tips Atasi Sesak Napas Karena Panik di Kondisi Darurat

3. Tetap Tegak

Jika sudah terlambat untuk melarikan diri, hal terpenting yang harus dilakukan adalah menjaga keseimbangan dan tetap tegak.

Dalam keramaian, orang-orang ditekan begitu erat sehingga jika seseorang terjatuh, akan menciptakan efek domino.

Jika Anda jatuh, dengan demikian beban tubuh lain akan menjepit sehingga sulit untuk memposisikan diri. Jadi tetaplah berdiri.

4. Atur Napas

Oksigen adalah sumber daya Anda yang paling berharga. Sebagian besar kematian akibat terinjak-injak disebabkan oleh sesak napas. Hindari berteriak kecuali Anda harus melakukannya dan kendalikan pernapasan Anda.

5. Taruh Lengan di Dada

Jika tekanan menjadi kuat, lipat tangan ke depan seperti petinju. Dalam posisi itu dapat melindungi tulang rusuk dan menjaga jarak beberapa sentimeter di sekitar tulang rusuk dan paru-paru sehingga dapat lugas bernapas.

Baca Juga: Gilang Juragan 99 Mundur dari Jabatan Presiden Klub Arema FC, Tanggung Jawab Moral Tragedi Kanjuruhan?

6. Ikuti Arus

Saat didorong, refleks alami kita bisa menahan tekanan dan mendorong kembali. Namun, dalam keramaian, menolak akan membuang-buang energi yang berharga. Sebaliknya, biarkan diri terbawa arus sambil selalu menjaga keseimbangan.

7. Menjauh dari Penghalang

Satu-satunya waktu ketika cara sebelumnya tidak berlaku adalah jika berada di samping tembok, pagar atau benda padat lainnya yang tidak dapat dipanjat.

Korban pertama sering kali terjepit penghalang, seperti yang terjadi di Turin pada 2017 dan dalam bencana Heysel dan Hillsborough pada 1980-an.

Jika memungkinkan, menjauhlah dari dinding, pilar, dan pagar apa pun yang tidak dapat dinaiki untuk menghindar dari kerumunan.

Baca Juga: Sosok Aktor Lee Ji Han Salah Satu Korban Tragedi Itaewon : Pernah Menjadi Bintang Iklan Luwak White Coffe?

8. Pahami Tanda-tanda Kepadatan

Untuk membuat keputusan yang baik, harus mampu mengevaluasi gawatnya situasi. Berikut adalah beberapa aturan praktis untuk memperkirakan kepadatan kerumunan.

Jika dirasa tidak terjadi kontak fisik dengan orang-orang di sekitar, kepadatannya mungkin masih di bawah tiga orang per meter persegi, jadi saat ini semuanya baik-baik saja.

Kepadatan kerumunan berkisar empat hingga lima orang per meter persegi. Jika Anda menabrak satu atau dua orang di sekitar tanpa sengaja, Meski tidak ada bahaya langsung, tetapi akan lebih baik untuk menjauh dari pusat keramaian.

kemudian, jika sudah tidak dapat menggerakkan tangan dengan bebas hingga sulit untuk menyentuh wajah karena himpitan, berarti keadaan sudah dalam bahaya.

9. Tetap Tenang

Kepanikan adalah situasi khusus di mana kerumunan orang bergegas ke arah yang sama untuk menghindari bahaya nyata atau yang dicurigai.

Dalam situasi seperti ini, luangkan waktu sejenak untuk mengevaluasi situasi dan dengan tenang pindah ke tempat yang aman, sambil tetap menjauh dari kerumunan.

10. Saling Membantu

Penelitian oleh psikolog John Drury dari University of Sussex menunjukkan bahwa altruisme dan bantuan timbal balik adalah kunci untuk menghindari tragedi yang tidak diinginkan.

Jadi tetaplah saling membantu dengan orang lain dan hindari membuat orang-orang di sekitar tersandung serta perhatikan anggota kelompok yang paling lemah.

Cara ini akan menguntungkan semua orang, termasuk diri sendiri.

Itulah 10 tips 'survive' agar selamat dari keramaian yang dirangkum dari penelitian Fouloscopie.***

Editor: Rizal Sunandar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x