Rudal Nyasar ke Polandia, Tetap Pertahankan Perdamaian atau Munculnya Perang Dunia 3?

- 20 November 2022, 02:07 WIB
Rudal Nyasar ke Polandia, Tetap Pertahankan Perdamaian atau Munculnya Perang Dunia 3?
Rudal Nyasar ke Polandia, Tetap Pertahankan Perdamaian atau Munculnya Perang Dunia 3? /Foto/east2west news

BANDUNGRAYA.ID – Polandia adalah sebuah negara republik di Eropa Tengah yang berbatasan langsung denga Jerman di sebelah barat, Rusia dan Lithuania di sebelah timur laut, Ceko dan Slovakia di sebelah selatan, Belarusia dan Ukraina di sebelah timur.

Tim BandungRaya.id mengutip dari berbagai sumber. Rudal itu jatuh di desa Przewodow yang dekat dengan perbatasan Ukraina pada 15 November. Telah dikonfirmasi bahwa rudal itu menyebabkan dua orang tewas di sana.

Presiden Polandia Andrzej Duda menyatakan “Untuk saat ini kami tidak memiliki bukti kuat soal siapa yang menembakkan rudal itu. Penyelidikan tengah berlangsung. Kemungkinan besar itu rudal Rusia,” tuturnya.

Baca Juga: Bantah Tuduhan Soal Tembakan Rudal! Rusia Sebut Provokasi, Presiden Polandia: Kemungkinan Besar Buatan Rusia

Gara-gara rudal salah sasaran pada 16 November, Presiden Amerika Serikat (AS) menggelar rapat darurat di sela KTT G20 para anggota NATO seperti Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Spanyol, Jepang, dan Belanda.

Para pemimpin Uni Eropa juga hadir. Sejauh ini presiden Joe Biden belum memberikan komentar.

Kementerian Pertahanan Rusia membantah telah menembakkan rudal di perbatasan Polandia-Ukraina. Rusia invasi Ukraina sejak Februari lalu dan secara rutin menargetkan kota-kota Ukraina dengan serangan rudal.

Presiden Joe Biden mengatakan ada informasi awal yang bilang bahwa rudal bukan ditembakkan dari Rusia.

Namun dikutip dari berbagai sumber, itu adalah rudal Ukraina yang tidak sengaja jatuh di Polandia untuk menghalau rudal Rusia.

Kemarin Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato agar sekutu Ukraina membuka akses dan lokasi ledakan karena presiden Zelensky yakin bahwa rudal tersebut bukan berasal dari Ukraina melainkan Rusia.

Dikutip dari berbagai sumber, tim BandungRaya.id menemukan fakta bahwa Rusia tidak terima jika Ukraina ingin bergabung dengan NATO dan Uni Eropa karena jika Ukraina bergabung maka NATO bisa membangun pangkalan di wilayah Ukraina yang secara tidak langsung mengancam kedaulatan Rusia.

Rusia dan Ukraina memiliki sejarah panjang di masa lalu. Sebelum 1990 Rusia dan Ukraina masih menjadi satu negara yang bernama Uni Soviet.

Baca Juga: Korut Kencarkan Rudal, Salah Satunya Terjatuh di Wilayah Teritorial Perbatasan Korsel

Pada tahun 1991 saat Uni Soviet dan Pakta Warsawa bubar, Ukraina mengajukan referendum untuk memerdekan diri dari Uni Soviet.

Dalam sebuah arsip keamanan nasional yang sudah dideklasifikasi pemerintah AS dapat dilihat bahwa pada waktu itu Baker berjanji kepada Gorbachev NATO hanya akan bertahan di Jerman dan tidak akan memperluas keanggotaannya satu inci pun ke Timur.

(“If we maintain a presence in a Germany that is a part of NATO, there would be no extension of NATO’s jurisdiction for forces of NATO one inch to the east”).

Barat pernah berjanji pada Rusia dia tidak akan memperluas kekuasaannya di wilayah Timur dan mereka cukup bertahan di wilayah Jerman dan Polandia.

Namun karena keinginan Ukraina bergabung dengan NATO, Rusia merasa Barat telah melanggar janjinya. Ini adalah awal mula masalah konflik Rusia dan Barat.

Tanpa mempertimbangkan unsur geopolitik. Fakta sejarah membuktikan perang dunia 1 ada 14 juta orang yang tewas sedangkan saat perang dunia 2 diperkirakan 35-67 juta orang tewas.

Jika dilihat dari faktor kemanusiaan, jika sampai perang dunia 3 terjadi? Apa itu semua sebanding dengan jumlah nyawa yang akan terbuang sia-sia. Akan lebih baik mempertahankan perdamaian daripada memantik sebuah perang.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah