Menurut Psikolog, Kurang Baik Jika Merasakan Bahagia Terus-terusan, Mengapa?

- 13 Desember 2022, 14:11 WIB
Menurut Psikolog, Kurang Baik Jika Merasakan Bahagia Terus-terusan, Mengapa?
Menurut Psikolog, Kurang Baik Jika Merasakan Bahagia Terus-terusan, Mengapa? /pixabay/geralt

BANDUNGRAYA.ID - Menurut Psikolog, kurang baik jika merasakan Bahagia terus-terusan, Mengapa?

Pengalaman Konseling:

Seorang client mempertanyakan, mengapa belakangan ini dia merasa sering cemas, panik, takut dll. Lalu, client tersebut berbicara “masalahnya saya sudah bertahun – tahun tidak merasakan cemas, panik, takut, semua yang aku rasakan selama 8 tahun ini bahagia terus”

Ternyata dibalik kebahagiaan yang dia (client) rasakan selama kurang lebih 8 tahun tersebut, dampak dari aktifnya mengkomsumsi narkoba.

Baca Juga: Persebaya vs Persik BRI Liga 1 2022-2023: Link Live Streaming, Line Up dan Head to Head

Pelajaran yang bisa diambil dari kasus tersebut adalah kalau ternyata what makes us human is when we can feel all of our emotion (yang menjadikan kita manusia adalah ketika kita bisa merasakan semua emosi).

Menjadi manusia seutuhnya adalah ketika kita bisa merasakan semua emosi, seperti cemas, panik, takut, marah, deg-deg an atau apapun emosi lainnya yang kita rasakan. Karena pada dasarnya emosi tidak hanya rasa bahagia.

Jika anda ingin terus-menerus merasakan bahagia, sepertinya tidak mungkin jika seseorang terus merasakan kebahagiaan, justru jika terus merasa bahagia lama-kelamaan bahagia tersebut akan kehilangan maknanya. Dan, seseorang tidak akan bisa menghargai arti dari sebuah kebahagiaan.

Apa itu bahagia? Ketika anda selalu merasa bahagia, tidak akan ada nilainya jika seseorang terus merasakan kebahagiaan.

Ketika kita terus merasakan sebuah kebahagiaan, lama-kelamaan bahagia tersebut akan kehilangan maknanya.

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Sumber: Tiktok @sundarindah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x