Apa Ada Masa Depan Cerah untuk Dunia Kesehatan Indonesia? Inilah Penjelasan Nadhira Afifa

- 15 Desember 2022, 16:29 WIB
Apa Ada Masa Depan Cerah untuk Dunia Kesehatan Indonesia? Inilah Penjelasan Nadhira Afifa
Apa Ada Masa Depan Cerah untuk Dunia Kesehatan Indonesia? Inilah Penjelasan Nadhira Afifa /Instagram/@nadhiraafifa/

BANDUNGRAYA.ID- Kali ini podcast Gita Wirjawan mengundang Nadhira Afifa seorang dokter sekaligus Chief Marketing Officer Ayo Blajar.Sejak kecil mamanya selalu mengajarkan untuk bermimpi setinggi dan jangan membatasi mimpi.

Dokter ini menghabiskan masa kecilnya dari SD hingga SMA di Bekasi. Sebenarnya saat kecil Nadhira ingin menjadi arsitek karena dia senang mendesain dan terinspirasi oleh ayahnya yang berprofesi arsitek.

Namun keluarga dan gurunya mendorongnya menjadi dokter. Akhirnya Nadhira mendaftar dan diterima di Fakultas Kedokteran UI. CMO dari aplikasi Ayo Blajar sempat mengalami fase dimana dia merasa saat hidupnya berjalan mulus selama ini dan tanpa sadar hal itu membuatnya sedikit arogan.

Baca Juga: Sedang Tayang! Live Streaming BRI Liga 1, Bali United vs Borneo FC Samarinda

Akibatnya dia sempat gagal pada beberapa mata kuliah dan lulus lebih lama daripada teman-temannya kala itu.

Hal itu sempat membuat semangatnya turun tetapi kemudian dia bangkit. Nadhira sempat mengikuti program non degree di Jepang dan Belanda. Saat ditanya mantan Mendag ini mengenai perbedaan metode pengobatan antara Jepang dan Belanda. Dia menjelaskan pasien di Jepang percaya dengan hasil kemajuan teknologi seperti hasil laboratorium sedangkan di Belanda metode sama hampir sama seperti Indonesia yakni mempercayai diagnosa dokter.

Kemudian mantan kepala BKPM ini menyinggung tentang rasio pasien dan dokter Indonesia yang masih di bawah matriks OECD. Gita menjelaskan yang dia 1 dokter menghadapi 1000 pasien kemudian direvisi oleh Nadhira bahwa 1 dokter harus menghadapi 1500 pasien.

Dokter anak ini menjelaskan bahwa solusi dari masalah rasio kekurangan dokter ini adalah diharapkan setiap putra putri daerah bisa menempuh pendidikan dokter dan setelah lulus kuliah bisa mengabdi di kotanya masing-masing agar persebaran dokter menjadi lebih merata.

Saat disuruh menceritakan tentang peristiwa menjalani pengalaman di Tanzania. Nadhira bercerita mengenai anak-anak usia sekolah di Tanzania harus menghadapi tidak adanya makanan di sekolah sehingga jika ingin makan mereka harus pulang ke rumah.

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x