Network
BANDUNGRAYA.ID- Memiliki anak apalagi itu anak pertama adalah sebuah anugerah yang tak terkatakan. Namun menurut penelitian sekitar 4 hingga 5 ibu baru mengalami baby blues syndrome.
Baby blues syndrome adalah perubahan suasana hati setelah muncul kehidupan baru yang bisa membuat seorang ibu terharu, cemas dan mudah tersinggung. Kondisi ini bisa membuat ibu gampang marah, cemas dan khawatir dengan kesehatan bayi padahal bayinya sehat tidak kurang apapun.
Baby blues syndrome biasanya muncul 3-10 setelah melahirkan dan belangsung kurang lebih 2-3 hari pada masa nifas. Banyak yang salah kaprah tentang baby blues syndrome. Mayoritas orang berpikir baby blues syndrome sama dengan postpartum depression (depresi setelah melahirkan).
Baca Juga: Apa Itu Introvert, Ekstrovert dan Ambivert? Yuk Kita Cari Tahu Perbedaannya
Keduanya memang memiliki kesamaan menunjukkan gejala kesedihan dan kecemasan setelah melahirkan. Namun kondisi postpartum depression jauh lebih parah daripada baby blues syndrome karena berupa gangguan kejiwaan yakni depresi.
Gejala baby blues syndrome antara lain :
- Sulit konsentrasi
- Penurunan nafsu makan
- Susah tidur
- Merasa gelisah dan mudah marah
- Merasa cemas dan kewalahan mengurus bayi
- Merasa sedih dan banyak menangis
- Merasa murung dan rewel
- Mengalami perubahan suasana hati yang sangat cepat
Baca Juga: Para Pemudik Jangan Khawatir! PT KAI Sediakan 5,6 Juta Tiket Buat Kalian
Cara mencegah baby blues syndrome :
- Saat kontrol kehamilan usahakan bicarakan kesedihan dan kekhawatiran anda
- Melepas stress bisa melakukan kegiatan yang anda sukai
- Ikut tidur saat bayi anda tidur. Banyak ibu yang memakai kesempatan tidur bayi mereka untuk membersihkan rumah dan kegiatan lainnya. Lebih baik ikuti jadwal tidur bayi
- Rutin olahraga
- Jangan terlalu ngotot jadi orangtua sempurna
- Minta dukungan keluarga terutama suami usai anda melahirkan
Sekian penjelasan mengenai baby blues syndrome dari tim BandungRaya.id.***
