Berikut 5 Strategi yang Tepat untuk Menghindari Keterpurukan Resesi Akibat Covid-19

- 24 September 2020, 07:10 WIB
Ilustrasi pengelolaan uang.
Ilustrasi pengelolaan uang. /RRI

PR BANDUNGRAYA - Keterpurukan ekonomi saat ini menjadi ketakutan seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Apalagi, pandemi Covid-19 masih melanda dunia dan belum diketahui kapan akan berakhir.

Resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis atau irama ekspansi dan kontraksi reguler yang terjadi dalam perekonomian nasional.

Penurunan ekonomi terjadi ketika produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya pengangguran, penurunan penjualan ritel, minusnya pendapatan, dan manufaktur untuk jangka waktu yang lama.

Baca Juga: Sinopsis Film Mechanic: Resurrection, Pembunuh Bayaran yang Memalsukan Kematiannya Tayang Malam Ini

Efek dari resesi di antaranya lebih sedikit lapangan pekerjaan, produksi perusahaan lebih sedikit, pengangguran yang lebih tinggi, penjualan ritel yang rendah, dan pendapatan bisnis yang lebih rendah.

Namun, ketika pemerintah menyiapkan strategi dan kebijakan pemulihan ekonomi, kita juga harus mempersiapkan diri, terutama di sektor keuangan pribadi.

Agar dalam menghadapi resesi, kita tidak terkejut dan dapat menahan setiap guncangan.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari RRI, berikut beberapa strategi yang bisa Anda lakukan untuk menahan resesi. Berikut ulasannya.

Kurangi pengeluaran konsumsi

Salah satu strategi untuk mengatur keuangan keluarga agar dapat menahan resesi yakni dengan membiasakan diri mengurangi tingkat konsumsi prioritas dengan cara yang masih memungkinkan.

Misalnya, anggota keluarga dewasa mengurangi 1/3 jatah makan dari biasanya. Atau bisa juga dengan menghemat kuota data internet dengan mengurangi kebiasaan bermain gim dan berselancar di internet.

Baca Juga: 10 Momen Lucu Jay ENHYPEN yang Tidak Pernah Berakhir dan Siapakah OTP Jay?

Jika Anda mulai terbiasa mengurangi pengeluaran konsumsi, termasuk kebutuhan sehari-hari, Anda tidak akan terkejut lagi dengan situasi sulit akibat resesi karena Anda sudah terbiasa menabung dengan cara yang tidak biasa dalam keadaan normal, bahkan jika resesi benar-benar terjadi.

Memperkuat kapasitas pendanaan darurat

Dana darurat yang lebih besar akan dibutuhkan selama resesi. Jika Anda tidak memiliki dana darurat atau cadangan, mulailah sekarang juga.

Pastikan masa-masa sulit tidak bergantung pada utang saat ada kebutuhan yang mendesak. Angka pengangguran akan lebih tinggi dibanding saat ini, terutama pada masa resesi.

Tetapi bagi kalian yang sudah memiliki akun pendanaan darurat, maka perkuat lagi kapasitasnya. Misalnya, jika saat ini Anda hanya membutuhkan satu bulan, tingkatkan menjadi 2,3,6 atau 12 bulan.

Sama sekali tidak ada ruginya dengan meningkatkan kapasitas dana darurat. Ketika dana tersebut tidak digunakan atau masih berlebih, dapat juga digunakan untuk meningkatkan anggaran investasi saat situasi sudah pulih.

Baca Juga: ARMY Dibuat Penasaran, Jungkook BTS Dikabarkan Akan Berkolaborasi dengan Ariana Grande

Belanja dari orang terdekat

Jika timbul situasi sulit, kemungkinan besar akan membutuhkan bantuan. Mulailah membangun hubungan baik mulai dari orang-orang terdekat seperti tetangga, saudara, kawan serta kolega kemudian memilih berbelanja kepada mereka.

Hal itu merupakan investasi terbaik untuk menjadi bekal yang sangat membantu Anda dalam menghadapi situasi sulit dikemudian hari.

Cari penghasilan tambahan

Saat resesi, penghasilan Anda bisa tiba-tiba menurun sehingga penting untuk mencari penghasilan tambahan untuk mengamankan kemampuan finansial Anda.

Tentunya Anda harus lebih kreatif dan inovatif dalam mencari penghasilan tambahan.

Hal ini bisa dengan mencari pekerjaan sampingan, melakukan bisnis kecil, memiliki aliran pendapatan pasif, atau lainnya.

Baca Juga: Ini 5 Alasan Mengapa Penggunaan Masker Scuba dan Buff Berbahaya di Tengah Pandemi

Penuhi kebutuhan pangan dengan budi daya sendiri

Jika Anda harus menghadapi resesi yang diperkirakan akan mengguncang keuangan keluarga Anda dalam jangka panjang, memenuhi kebutuhan pangan keluarga Anda akan menjadi prioritas penting untuk dikejar mulai dari sekarang.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x