Kasus Covid-19 Membeludak, Korea Selatan Kehabisan Tempat Tidur untuk Rawat Pasien

16 Desember 2020, 16:17 WIB
Ilustrasi Virus Corona. /Pixabay/Pete Linforth/

PR BANDUNGRAYA - Sempat mengalami penuruna kasus beberapa bulan lalu, Korea Selatan kini justru kembali kelabakan karena kasus-kasus Covid-19 baru kembali ditemukan.

Padahal, sebelumnya Pemerintah Korea Selatan telah menjalankan program vaksinasi flu.

Penambahan kasus Covid-19 di Korea Selatan juga mulai menyentuh sejumlah public figure seperti idol hingga pemain drama.

Baca Juga: Jokowi Jadi Orang Pertama yang Terima Vaksinasi Covid-19

Sebagaimana dilaporkan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Kasus Covid-19 Tertinggi Sejak Pandemi, Korea Selatan Kehabisan Tempat Tidur untuk Merawat Pasien", Pada Rabu, 16 Desember 2020, Korea Selatan melaporkan rekor tertunggi kenaikan harian kasus Covid-19 di negaranya dan kehabisan tempat tidur untuk perawatan pasien yang mengalami kritis.

"Rumah sakit berada di titik puncak dengan hanya memiliki tiga tempat tidur perawatan kritis yang tersedia di Seoul," kata pejabat Korsel, seperti dikutip dari Reuters.

Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun mengeluarkan seruan mendesak agar lebih banyak tempat tidur rumah sakit untuk mengatasi wabah terburuk di negara itu sejak dimulainya pandemi.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia Gratis, Kata Jokowi

“Prioritas utama adalah mengamankan lebih banyak tempat tidur rumah sakit,” kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun, dikutip dari Reuters.

"Kekuasaan administratif penuh harus dimobilisasi sehingga tidak ada pasien yang menunggu lebih dari sehari sebelum ditempatkan ke tempat tidurnya," ujarnya.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 1.078 kasus Covid-19, ini menjadi yang tertinggi sejak dimulainya pandemi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Mahfud MD Turut Bertanggung Jawab Atas Kekisruhan Terkait FPI

"Jumlah kasus parah juga mencapai rekor 226 dan meningkat lebih dari dua kali lipat selama dua minggu terakhir," kata para pejabat.

KDCA melaporkan 12 kematian lagi, hari kedua dari dua digit kematian setelah rekor kematian 13 hari sebelumnya.

Korea Selatan telah berhasil menjaga kasus tetap rendah selama dua gelombang infeksi sebelumnya, tetapi gelombang ketiga terbukti jauh lebih menantang bagi pelacak kontak untuk menahan karena kemunculannya di wilayah ibu kota Seoul yang padat penduduk.

Baca Juga: Kim Taehyung dan Jin BTS Termasuk, 5 Idol Korea Ini Ternyata Banyak Disukai Sesama Jenis

Pemerintah mengatakan sedang bekerja untuk mengamankan beberapa ratus tempat tidur perawatan kritis, dan ribuan lainnya untuk pasien yang tidak terlalu sakit.

"Sebagian besar tempat tidur baru berasal dari rumah sakit umum dan pihak berwenang sedang mempertimbangkan untuk memperluas insentif untuk meningkatkan kerja sama dari lembaga swasta," kata pejabat senior kementerian kesehatan Yoon Tae-ho.

Dia menambahkan sebagian besar lonjakan kematian dan infeksi serius berasal dari fasilitas medis dan panti jompo yang menampung orang tua atau pasien dengan kondisi yang mendasarinya.

Baca Juga: Jatim ke Jakarta demi Bertemu Arya Saloka, Ibunda ke Inul Daratista: Belum Puas Ngobrol sama Mas Al

Pemerintah Korsel minggu ini menginstruksikan semua sekolah di wilayah Seoul untuk tutup selama sebulan tetapi berhenti memerintahkan penutupan (lockdown) penuh karena kerusakan yang akan terjadi ekonomi Negeri Ginseng tersebut.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler