Ahli Farmasi: Pembuatan Vaksin Virus Corona Memakan Waktu Dua Tahun

17 Mei 2020, 17:17 WIB
ILUSTRASI vaksin virus corona.* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Kepala eksekutif perusahaan farmasi Swiss, Novartis mengatakan bahwa vaksin untuk virus corona atau Covid-19 tidak akan pernah siap digunakan dalam waktu dua tahun kedepan.

Dikutip Pikiranrankyat-bandungraya.com dari Antara, saat ini Novartis tidak lagi membuat vaksin sendiri sebab pihaknya telah menjual bisnis vaksin mereka pada 2015 kepada GlaxoSmithKline.

GlaxoSmithKline adalah satu dari banyak perusahaan di dunia yang sedang berlomba menemukan obat untuk virus corona.

Baca Juga: Mad Max: Fury Road Dibuat Prekuel, Charlize Theron Disebut Tak Lagi Perankan Furiosa

Menurut laporan terbaru, saat ini sejumlah perusahaan telah melakukan uji coba calon vaksin pada manusia.

"Hasil dari studi klinis pertama calon vaksin seharusnya tersedia pada musim gugur," kata CEO Novartis, Vas Narasimhan seperti dilaporkan Frankfurter Allgemeine Zeitung.

"Jika semuanya berjalan seperti yang kita harapkan maka akan membutuhkan 24 bulan sebelum kami membuat sebuah vaksin," ucapnya.

Baca Juga: Jessica Alba Akan Bintangi 'Trigger Warning', Film Netflix Garapan Sutradara Indonesia

Itu pun jika seandainya Moderna Inc telah mempercepat rencana eksperimental untuk vaksin Covid-19, kemudian pihaknya mengatakan dapat memulai uji coba tahap akhir pada awal musim panas.

Namun sejumlah pakar mengatakan bahwa hingga 2021 mendatang, tidak ada vaksin yang diperkirakan siap untuk digunakan.

Masalahnya, vaksin harus diuji pada manusia secara luas sebelum diberikan kepada ratusan juta, atau bahkan miliaran orang untuk mencegah infeksi virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok tersebut.

Baca Juga: Jakarta hingga Bandung Barat, LSI Denny JA Beberkan 5 Daerah yang Bisa Longgarkan PSBB Mulai Juni

Narasimhan, ketua pengembangan di bisnis vaksin Novartis, mengatakan bahwa produksi vaksin yang cukup untuk dunia juga akan menjadi sebuah tantangan.

Menurutnya, membangun pabrik baru bukan hal yang mudah, Biasanya akan memakan waktu tiga hingga empat tahun.

"Itu terlalu lama. Kita harus menggunakan jaringan yang sudah ada untuk segera memproduksi jumlah yang lebih besar," kata dia.

Baca Juga: Kebun Binatang Bandung Terima Bantuan Pakan Satwa dari Ketua MPR, Pengelola: Cukup untuk Sebulan

Sementara itu, Koordinator nasional Organisasi Kesehatan Dunia WHO di Indonesia, Irmansyah, baru-baru ini juga mengatakan bahwa Indonesia telah didaftarkan untuk mengikuti program uji coba global atau solidarity trial vaksin virus corona atau Covid-19.

Program solidarity trial virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok ini dikoordinasin oleh WHO.

WHO menyebutkan saat ini ada sekira 120 vaksin yang telah diusulkan dari berbagai negara di dunia untuk Covid-19.

Dari ratusan vaksin, hanya enam yang telah memasuki uji klinis dan 70 lainnya masih menjalani evaluasi praklinis. Uji klinis merupakan tahapan vaksin dapat diuji coba ke manusia.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler