Lima Bulan Lockdown, Berat Badan Pemuda Asal Tiongkok Naik 100 Kilogram

16 Juni 2020, 12:33 WIB
ZHOU, pemuda asal Tiongkok dengan berat badan 280 kilogram.* //WEIBO

PR BANDUNGRAYA - Pandemi virus corona memang membawa banyak kejadian dan kebiasaan baru pada orang-orang di seluruh penjuru dunia.

Di negara yang menerapkan lockdown, pandemi membawa kesunyian kota karena transportasi tak berjalan sama sekali. Bukan hanya itu, banyak tempat usaha yang terpaksa ditutup, dan sumpermarket selalu kehabisan tisu toilet.

Dilansir Pikranrakyat-bandungraya.com dari Oddity Central, kondisi yang sama juga dialami oleh Zhou, pemuda asal Wuhan, Tiongkok yang kehilangan pekerjaannya karena kafe tempat ia mencari nafkah terpaksa ditutup selama lockdown berlangsung.

Baca Juga: Kemenag Beri Keringanan Pembayaran UKT bagi Mahasiswa PTKN, Simak Persyaratannya

Sayangnya, selama lockdown, Zhou hanya berdiam diri di dalam rumahnya. Zhou jarang membakar kalori dalam tubuhnya dengan olahraga, alhasil selama lima bulan lockdown dari Januari hingga Mei 2020, berat badan Zhou bertambah 100 kilogram.

Semula, berat badan Zhou hanya 180 kilogram saja, namun pascalockdown selama lima bulan, berat badannya ada di angka 280 kilogram.

Sejak berat badannya naik hingga 100 kilogram, Zhou mengaku memiliki kesulitan untuk tertidur. Selama dua hari terakhir sebelum ia meminta bantuan dokter pada awal Juni ini, ia mengaku tak bisa tidur untuk 48 jam.

Baca Juga: Kini WhatsApp Sediakan Fitur Pembayaran, Pengguna Bebas Transfer Uang Secara Gratis

Tak tahan lagi dengan kondis tubuhnya, Zhou memutuskan untuk meminta bantuan medis. Sayangnya, beberapa kali Zhou ditolak oleh para dokter karena tak sanggup mengembalikan kondisi Zhou seperti semula.

Beruntungnya, dokter Li Zhen, wakil direktur Pusat Bedah Obesitas dan Metabolik di Rumah Sakit Universitas Wuhan mau merawatnya.

Butuh tenaga ekstra bagi tenaga medis untuk membawa Zhou keluar dari kamar kecilnya dan dibawa menggunakan mobil ambulan ke rumah sakit mengingat kondisi tubuh Zhou terbilang cukup besar.

Baca Juga: Imbas Pasien Covid-19 Kunjungi Poli Rawat Jalan, 26 Tenaga Medis di RSUD Sumedang Jalani Swab Test

Hasil diagnosa dokter terhadap Zhou menyebutkan bahwa pemuda obesitas asal Wuhan itu menderita gagal jantung dan disfungsi pernapasan.

Dokter Li Zhen mengungkapkan bahwa obesitas yang dialami Zhou bukan hanya disebabkan oleh minimnya kegiatan pembakaran kalori, tapi juga disebabkan oleh faktor keturunan dan kelainan endokrin.

Selama 10 hari lamanya, Zhou ada dibawah pengawasan dan perawatan tim medisnya di Rumah Sakit Universitas Wuhan, hingga 11 Juni 2020 kondisi kesehatannya dinyatakan stabil dan bisa kembali pulang.

Baca Juga: Sempat Raih Posisi 1 Billboard 200, SuperM Diprediksi Masuk Nominasi 'Best New Artist' Grammy 2021

"Saya berharap bahwa dengan menyesuaikan pola makan dan istirahat, berat badannya dapat berkurang lebih dari 50 pound dalam tiga bulan agar risiko operasi semakin berkurang," kata dokter Li Zhen.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler