Perang Rusia Ukraina Belum Usai, 4 Orang Meninggal dan 13 Orang Luka-Luka

21 Oktober 2022, 21:24 WIB
Perang Rusia Ukraina Belum Usai, 4 Orang Meninggal dan 13 Orang Luka-Luka // The DRIVE

BANDUNGRAYA.ID - Perang Rusia Ukraina belum usai, empat orang meninggal dan 13 lainnya luka-luka.

Ukraina menyerang Rusia, namun bukan sesama anggota militer yang diserang, melainkan warga sipil yang dibidik oleh tentara Ukraina.

Rusia mengonfirmasi bahwa ada empat orang yang meninggal dunia akibat serangan Ukraina, dan 13 orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Viral! Foto Krisis Akibat Perang Rusia-Ukraina, Seorang Ibu Tulis Nomor Telepon Keluarga di Tubuh Anak

Pihak berwenang yang Rusia tempatkan di wilayah Kherson sedang mengevakuasi sejumlah warga sipil.

Diperkirakan ada 50.000 hingga 60.000 warga sipil yang sedang dievakuasi oleh pihak berwenang Rusia.

Pengevakuasian dilakukan pihak Rusia karena mendengar akan adanya serangan balasan dari Ukraina.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky: Siap Siap Perang Dunia 3 Jika Negosiasi Ukraina dengan Rusia Gagal

Maka dari itu mereka mengevakuasi warga sipil. Namun, sayangnya ketika mereka sedang mengevakuasi dengan melewati sungai Dnipro, terjadi serangan dari militer Ukraina ke arah mereka.

Ukraina mengakui adanya serangan yang diluncurkan oleh negaranya, namun mereka menyerang setelah lewat dari jam malam warga sipil.

Dilansir dari Reuters, komite investigasi Rusia mengatakan bahwa Pasukan Ukraina dengan sengaja menyerang warga sipil saat menyebrangi sungai Dnipro.

Baca Juga: Daftar Berkas Seleksi Administrasi PPPK 2022, Segera Disiapkan, Bisa Berakibat Fatal Jika Diabaikan!

“Telah ditetapkan bahwa ketika warga sipil sedang menyebrang dari Kherson menuju sisi lain dari sungai," ujar komite investigasi Rusia.

"Nasionalis Ukraina dengan sengaja menyerang MLRS HIMARS Amerika dengan amunisi tandan,” tutupnya.

Dua di antara empat orang yang meninggal adalah wartawan, dan beberapa yang mengalami luka-luka adalah anak kecil.

Wakil Ketua Dewan Regional Ukraina yang berada di wilayah Kherson mengatakan bahwa pasukannya
melakukan serangan terhadap tongkang (perahu yang agak besar) sekitar pukul 23.00 waktu setempat.

Baca Juga: Ngeri! Greenpeace Ungkap Siklus Perbudakan ABK Indonesia di Kapal Ikan Asing

Dan mereka juga dengan tegas membantah bahwa di tempat mereka menyerang ada warga sipil.

Dalam beberapa minngu terakhir pasukan Rusia telah dipukul mundur sejauh 20-30 kilometer atau 13-20 mil.

Dan ini membuat pasukan Rusia berisiko terjepit di wilayah Dnipro tepi barat ketika Ukraina melancarkan serangan balasan.

Berawal dari November 2021, mulai menyebar isu serangan Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Ingin Kerja di BUMN? Ini Jurusan Saintek yang Lulusannya Paling Banyak Dicari

Sebuah citra satelit menunjukkan adanya penumpukan di perbatasan Ukraina.

Pada bulan Desember, para pemimpin dunia seperti Presiden AS, Joe Biden telah memperingati Rusia agar tidak menyerang Ukraina.

Hal itu akan mengakibatkan sanksi ekonomi Barat jika Rusia dan Putin tetap akan menyerang Ukraina.

Beberapa pemimpin lainnya seperti Presiden Perancis, Emmanuel Macron

Dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan melakukan ‘turun gunung’ demi membantu negosiasi antara keduanya.

Di sisi lain, Rusia mulai melakukan latihan keras militer pada bulan Januari 2022. Dari angkatan laut hingga angkatan darat.

Rusia melakukan ini dengan dibantu oleh negara tetangganya yang sekaligus menjadi sekutunya, Belarusia.

Putin sempat menarik tentara-tentaranya dari perbatasan Ukraina pada Februari 2022.

Namun, sayangnya beberapa tokoh besar tidak bisa meyakinkan Putin atas dampak serangan yang diluncurkan.

Akibatnya, tepat pada 24 Februari 2022, Putin melakukan serangan pertama ke wilayah Ukraina.***

Editor: Rizal Sunandar

Tags

Terkini

Terpopuler