Salju Merah Muda Muncul di Pegunungan Alpen Secara Misterius, Ilmuwan Khawatir Akan Pengaruhi Iklim

6 Juli 2020, 10:01 WIB
Ilmuwan menyebut salju merah muda di Pegunungan Alpen menandakan perubahan iklim dan kerusakan.* //AFP/Miguel Media

PR BANDUNGRAYA - Kemunculan salju merah muda di Pegunungan Alpen disebut bakal mempengaruhi kondisi alam.

Salju merah muda misterius itu memang masih diselidiki oleh para ilmuwan Italia. Mereka menyebut bahwa perbedaan warna salju yang nampak di Pegunungan Alpen disebabkan oleh alga yang mempercepat efek perubahan iklim.

Dilansir Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Science Alert, Senin 6 Juli 2020, penemuan salju merah muda yang disebut beradal dari alga itu cukup menimbulkan perdebatan di kalangan para ilmuwan. Terkhusus perihal dari mana alga bisa muncul di Pegunungan Alpen.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Bersantai, Kucing Ini Justru Ikut Berputar dalam Mesin Cuci, Pemilik Tak Sadar

Namun, Biagio Di Mauro, Dewan Riset Nasional Italia mengatakan salju merah muda yang ada pada bagian gletser Presena kemungkinan disebabkan oleh tanaman yang sama yang ditemukan di Greenland.

"Ganggang tidak berbahaya, itu adalah fenomena alam yang terjadi selama periode musim semi dan musim panas di lintang tengah tetapi juga di Polandia," kata Biagio Di Mauro, yang sebelumnya mempelajari ganggang di gletser Morteratsch di Swiss.

Gangga yang dikenal sebagai Ancylonema nordenskioeldii, juga muncul di Zona Gelap yang disebut Greenland, tempat dimana tumpukan salnjut itu mencair.

Baca Juga: Bikin Gemas Penggemar, Lee Min Ho Pamerkan Potret Botak Woo Do Hwan yang Hendak Wajib Militer

Biasanya, es akan memantulkan lebih dari 80 persen radiasi matahari kembali ke atmosfer, tetapi ketika ganggang muncul, mereka menggelapkan es sehingga menyerap panas dan meleleh lebih cepat.

Jika banyak ganggang muncul, maka es atau salju akan mencair lebih cepat. Sebab ganggang memberi mereka air dan udara vital dan menambahkan rona merah pada salju di Passo Gavia, ketinggian 2.618 meter.

"Segala sesuatu yang menghitamkan salju menyebabkan salju mencair karena mempercepat penyerapan radiasi," kata Biagio Di Mauro.

Baca Juga: Drama 'Backstreet Rookie' Tuai Kontroversi, Disebut Rasis Terhadap Budaya Kulit Hitam

"Kami sedang mencoba untuk mengukur efek dari fenomena lain selain yang manusia pada pemanasan Bumi," tutur dia.

Biagio Di Mauro juga mencatat bahwa kehadiran pendaki dan lift ski juga dapat berdampak pada ganggang.

Kondisi ini membuat Elisa Pongini dari Florence menilai Bumi sedang 'membalas' manusia karena telah banyak melakukan kerusakan.

Baca Juga: Kota Bandung Raih Peringkat Terbaik dalam Pencegahan Covid-19 se-Jabar, Oded M Danial: Tetap Waspada

"2020 adalah tahun yang istimewa, hal-hal buruk telah terjadi. Menurut saya, fenomena atmosfer semakin memburuk. Perubahan iklim semakin jelas," katanya.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler