Gunakan Hak Turki, Recep Tayyip Erdogan Resmi Tetapkan Hagia Sophia sebagai Masjid

11 Juli 2020, 10:54 WIB
Erdogan dan Hagia Sophia /Time/Aljazeera

PR BANDUNGRAYA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan akan menjadikan Hagia Sophia sebagai tempat beribadah umat muslim. Ibadah pertama bisa digelar pada 24 Juli 2020 mendatang.

Sesuai keputusan pebgadilan, status Hagia Sophia sebagai museun dicabut dan diganti dengan fungsinya sebagai masjid.

Pembukaan kembali Hagia Sophia menjadi masjid akan dimulai saat salat Jumat pada 24 Juli 2020 mendatang.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari The Jerusalem Post, Sabtu 11 Juli 2020, Recep Tayyip Erdogan juga mengatakan bahwa Hagia Shopia masih terbuka untuk semua umat baik itu Muslim, Kristen bahkan orang asing.

Baca Juga: Keluarga Publikasikan Surat Terakhir Park Won Soon Sebelum Tewas: Saya Minta Maaf Kepada Semua Orang

Dalam hal ini, Recep Tayyip Erdogan hanya menggunakan hak Turki untuk mengubah museum Hagia Shopia menjadi masjid.

Hagia Sophia adalah bangunan berusia hampir 1.500 tahun dan menjadi salah satu situs paling agung bagi umat Kristen dan umat Islam di dunia. Tempat ini juga tercatat dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.

Berdasarkan dekrit pemerintah, pada 1934 pengadilan Turki mengubah Hagia Shopia menjadi museum.

Baca Juga: Cek Fakta: Satpol PP Dikabarkan Foya-foya Uang Rakyat dengan Beli Sepeda Brompton Rp100 Juta

Peresmian Hagia Sophia sebagai masjid dilakukan melalui dekrit yang ditandatangani oleh Recep Tayyip Erdogan pada Jumat 10 Juli 2020 di Istanbul.

Dekrit tersebut juga dibagikan oleh Recep Tayyip Erdogan dalam akun twitternya. Ia mengatakan keputusan telah diambil untuk menyerahkan kendali Hagia Shopia atau dikenal sebagai Masjid Ayasofya di Turki. Bangunan itu kembali dibuka sebagai tempat beribadah.

Sementara itu, di hari yang sama, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya kecewa dengan keputusan pemerintah Turki yang telah mengubah status Hagia Sophia menjadi tempat ibadah umat muslim.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Xi Jinping Berterima Kasih pada Jokowi Karena Kurangi Pengangguran Tiongkok

"Kami memahami bahwa Pemerintah Turki tetap berkomitmen untuk mempertahankan akses ke Hagia Sophia untuk semua pengunjung, dan berharap untuk mendengar rencananya untuk melanjutkan pengelolaan Hagia Sophia untuk memastikannya tetap dapat diakses tanpa hambatan untuk semua," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis juga mengutuk keputusan itu.

"Ini adalah pilihan yang menyinggung semua orang yang juga mengakui monumen itu sebagai situs warisan dunia. Dan tentu saja itu tidak hanya memengaruhi hubungan antara Turki dan Yunani, tetapi juga hubungannya dengan Uni Eropa," kata perwakilan kantor Mitsotakis dalam sebuah pernyataan tertulis.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Jerusalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler