Demi Penelitian, Ilmuwan Australia Relakan Lengannya Jadi Santapan 5.000 Nyamuk Betina

1 Oktober 2020, 20:16 WIB
Ilmuwan di Universitas Melbourne sengaja membiarkan lengannya digigit 5000 nyamul untuk penelitian penekanan virus corona. /Dok. Oddity Central

PR BANDUNGRAYA - Virus dengue penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi umat manusia.

Di Indonesia sendiri, kasus DBD masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pihak Pemerintah termasuk Kementerian Kesehatan kala musim hujan tiba.

Demi menemukan cara efektif untuk menekan persebaran virus dengue, Dr Perran Stott-Ross, seorang ahli dari Universitas Melbourne baru-baru ini melakukan penelitian dengan cara membiarkan ribuan nyamuk menggigit lengannya.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Oddity Central, Kamis 1 Oktober 2020, Dr Perran membiarkan nyamuk mengigit lengannya, secara teratur memberi makan para nyamuk untuk menemukan cara memberantas demam bedarah.

Dr Perran telah terlibat dalam penelitian nyamuk di Universitas Melbourne selama bertahun-tahun. Saat ini, fokus penelitiannya tertuju pada bagaimana menemukan cara efektif untuk mengekang penyebaran virus Dengue, yang menyebar di antara manusia melalui nyamuk.

Salah satu strategi yang paling menjanjikan adalah menginfeksi kawanan nyamuk dengan Wolbachia, bakteri yang secara alami menghalangi penularan demam berdarah dan diturunkan dari generasi ke generasi.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Oppo A33, Diklaim Ponsel Pertama di Indonesia dengan Qualcomm Snapdragon 460

Tetapi untuk melanjutkan penelitian ini, Dr Perran harus memantau ribuan nyamuk penghisap darah. Pemantauan dilakukan dengan cara mengorbankan lengannya sendiri sebagai santapan para nyamuk.

Ilmuwan Australia ini pertama kali menarik perhatian publik soal penelitiannya pada Maret 2020 lalu. Saat itu, video berisi momen lengannya dikerubuni 5.000-an nyamuk betina yang ia unggah di media sosial Twitter berujung viral.

Dr Perran mengaku bahwa gigitan ribuan nyamuk terasa menyakitkan, tapi dia harus menahan diri untuk tidak menggaruk lengannya setelah para nyamuk menghisap darahnya.

Baca Juga: Diduga Tak Terima Hasil Pengumuman CPNS, Massa Bakar Kantor Dinas Tenaga Kerja Keerom Papua

“Kadang-kadang bisa sedikit menyengat jika mereka membawa Anda ke tempat yang tepat, tetapi kebanyakan itu hanya sedikit iritasi,” kata dia sebagaimana dilaporkan Science Alert.

“Ini benar-benar gatal nanti. Segera setelah saya melepaskan tangan saya, saya harus menahan keinginan untuk menggaruk," tutur dia.

Dr Perran mengaku telah kehilangan 16 mililiter darahnya untuk memberi makan 5000 nyamuk betina demi penelitian yang ia lakukan.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler