Gara-gara Telur Setengah Matang, Instruktur Pusat Kebugaran Ini Naik Pitam dan Memukuli Pramusaji

12 Oktober 2020, 20:45 WIB
Pria ini marah-marah di restoran usai disajikan makanan. /Instagram.com/@anytimefitness_qliqdamansara

PR BANDUNGRAYA - Seorang instruktur pusat kebugaran Anytime Fitness, Petaling Jaya, Selangor, Malaysia diduga menyerang seorang pramusaji di sebuah rumah makan khas Malaysia.

Diduga hal itu dipicu oleh rumah makan yang menyajikan telur setengah matang, pada Kamis, 8 Oktober 2020. 

Hal tersebut diungkap seorang saksi mata dalam unggahan di laman Facebook, yang saat itu tengah berada di lokasi kejadian, yakni di restoran Al Sarifa Bandar Utama, sekitar pukul 1.00 waktu setempat. 

Baca Juga: Fenomena Lubang Hitam Memakan Bintang Terlihat oleh Para Ilmuwan pada Teleskop di Seluruh Dunia

Unggahan tersebut menunjukan, Saed, manajer restoran Al Safira Bandar Utama, menghampiri instruktur tersebut di mejanya. 

Instruktur tersebut tengah duduk di atas meja bersama temannya, dan ketika Saed tiba di mejanya, Saed langsung mendapatkan serangan secara mendadak. 

Lebih detail unggahan tersebut menunjukan, Saed ditendang dan dipukul oleh instruktur tersebut, dan terlihat Saed mencoba melindungi kepala dan tubuhnya. 

Baca Juga: Kylie Jenner dan Kendall Jenner 'Bertarung' dalam KUWTK, hingga Buat Sumpah Begini

Sementara, seorang saksi menjelaskan bahwa instruktur itu berteriak karena pramusaji menyajikan telur setengah matang, serta menghujani pramusaji tersebut dengan pukulan, dan tendangan. 

"Kami melihat tendangan Thai-boxing knee mendarat di wajah, dan berlangsung sekitar 2 menit," ujarnya sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari World of Buzz. 

Dia menambahkan, serangan itu akhirnya berhenti setelah para pengunjung restoran turun, untuk melerai insiden tersebut.

Baca Juga: Selanjutnya Film Apa yang Akan Mengikuti Jejak 'Parasite' di Academy Awards? 

Setelah berhasil dilerai, instruktur itu bergegas meninggalkan tempat kejadian, dan meninggalkan temannya di restoran. 

Sementara, staf Al Sarifa melakukan panggilan darurat ke kantor polisi, dan meminta teman dari instruktur itu untuk menunggu di lokasi sebelum pihak berwajib datang. 

Ketika polisi tiba di tempat kejadian, langsung dilakukan identifikasi, terhadap data pribadi dari instruktur tersebut, sementara Saed dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. 

Baca Juga: Lirik Romanized Make A Wish NCT U, Lagu Utama Album NCT 2020 Resonance Pt. 1

Menurut saksi, saat terjadi peristiwa penyerangan itu disaksikan oleh sekira 30 orang, lima di antarannya bersedia memberikan keterangan kepada polisi. 

Sementara, teman dari instruktur yang melakukan penyerangan, awalnya mencoba untuk menutupi identitas tersangka. 

Akan tetapi, polisi terus mendesak dan memaksanya untuk mengungkapkan profesi dan tempat kerjanya. 

Baca Juga: Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Bandang Pameungpeuk dan Cibalong Garut Siap Meluncur

Untuk diketahui, beberapa saksi saat ini masih menunggu perkembangan dari pihak kepolisian, terkait penyelesaian yang akan ditempuh oleh kedua belah pihak. 

Meskipun demikian, saksi menegaskan bahwa hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bahwa setiap orang harus menghadapi konsekuensi atas perilaku merugikan orang lain.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: World of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler