Kontroversial, Mahathir Mohamad Sebut Muslim Memiliki Hak untuk Membunuh Jutaan Orang Prancis

30 Oktober 2020, 14:44 WIB
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad. /Foto: Instagram @chedetofficial/

PR BANDUNG RAYA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, melalui akun media sosial Twitter mengatakan Muslim memiliki hak untuk membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian di masa lalu.

Tweet kontroversial yang diunggah oleh Mahathir Mohamad tersebut muncul setelah pembunuhan yang terjadi di sebuah gereja Nice, Prancis pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Mahathir menilai Prancis telah menyalahkan semua Muslim, dan agama Islam atas tindakan kemarahan yang dilakukan oleh seorang remaja yang memenggal kepala Samuel Paty dua pekan yang lalu.

Baca Juga: Diduga Lakukan Penodaan Agama, Anggota DPD Ini Dilaporkan ke Polisi

Mahathir mengatakan bahwa dirinya percaya dan menghargai tentang kebebasan berekspresi, namun hal tersebut tidak dapat dijadikan landasan untuk menghina orang lain.

Selain itu, Mahathir juga melontarkan kritik pedas kepada Presiden Prancis Emmanuel Marcon, yang dinilai tidak beradab, dan sangat primitif.

Sementara, komentar Mahathir terkait penyerangan di Nice, Prancis yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa lainnya, telah menuai kecaman dari tokoh dan pemimpin Australia.

Baca Juga: Harga Tiket Break The Silence: The Movie Rp150 Ribu,Ini Daftar Bioskop Indonesia yang Putar Film BTS

Mantan duta besar Australia untuk Prancis Brendan Berne menyebut Mahathir adalah orang munafik yang saleh.

Dalam sebuah tulisan dalam bahasa Prancis, Brendan mengatakan bahwa Mahathir adalah orang yang suka memprovokasi.

“Dia fanatik tanpa prinsip, kecuali mereka yang menyerang dunia Barat,” ujar Brendan dalam tulisan tersebut.

Baca Juga: Lionel Messi Pensiun, Legenda Italia Christian Vieri Akan Berbuat Hal Ini Jika Waktunya Tiba

Senada dengan komisaris tinggi Australia untuk Malaysia, Andrew Goledzinowski mengatakan bahwa pernyataan Mahathir tersebut sangat mengganggu.

Kecaman juga datang dari perdana menteri Australia Scott Morrison, yang mengatakan pernyataan Mahathir tidak masuk akal dan menjijikkan.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, melalui wawancara di salah satu stasiun radio, Scott mengatakan bahwa Australia mengutuk tindakan tersebut.

Baca Juga: Penjualan Xiaomi Terus Meroket Disaat Pasar Ponsel Tiongkok Lainnya Mengalami Penurunan

Scott menggambarkan pembunuhan di Nice, Prancis adalah aksi paling kejam yang dilakukan oleh seorang teroris, dan harus dikutuk dengan cara sekuat mungkin.

Kejadian pembunuhan tersebut dikaitkan dengan kemarahan Muslim atas tindakan pemerintah Prancis, yang menegaskan kembali atas hak untuk menampilkan karikatur Nabi Muhammad.

Sebagaimana diketahui, serangan di Nice terjadi saat Prancis masih bergejolak atas pemenggalan kepala Samuel Paty oleh seorang remaja Muslim.***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler