PR BANDUNGRAYA - Usai tiga orang korban tewas di gereja, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku tidak akan menyerah dengan teror yang ada.
Macron menantang orang yang membunuh tiga warga sipil di Gereja Notre-Dame, Nice dengan mengeluarkan pesan.
Pembunuh tiga warga sipil di gereja diketahui merupakan seorang pria dengan senjata tajam pisau bilah 17 sentimeter. Pria itu memasuki gereja sekitar pukul 8.30 pagi waktu setempat
Baca Juga: Puncak Macet Arus Balik Libur Panjang Terjadi Besok dan Lusa, Polri Lakukan Pemantauan Melalui CCTV
Dalam waktu 30 menit, dia telah membunuh dua orang dan melukai orang ketiga secara fatal. Salah satu korbannya adalah seorang wanita 60 tahun yang berada di basilika ketika sedang berdoa. Jaksa anti-teroris Prancis Jean-François Ricard mengatakan leher korban dipotong sampai hampir dipenggal.
Korban kedua adalah seorang pria, yang diyakini sebagai pemimpin gereja, berusia 55 tahun dan ayah dari dua anak. Dia juga dilaporkan telah digorok dibagian tenggorokannya.
Korban ketiga adalah seorang wanita, berusia 44 tahun, ditikam beberapa kali dan terluka parah tetapi berhasil melarikan diri dari gereja ke bar terdekat, namun nahas walau berhasil melatikan diri wanita ini meninggal karena luka-lukanya.
Baca Juga: 3 Trainee Ini Ungkap Sisi Gelap Dunia K-Pop, Salah Satunya Dipaksa Berhubungan Intim demi Investor
Polisi menggambarkan adegan itu sebagai adegan horor. Polisi kota yang pertama berada di tempat kejadian menembak pembunuh itu beberapa kali setelah dia dilaporkan menolak untuk menjatuhkan pisau. Pada pukul 9.10 pembunuh telah berhasil dilumpuhkan.
Pejabat Prancis memuji tindakan polisi yang cepat dalam mencegah pertumpahan darah lebih lanjut. Jaksa anti-teroris nasional membuka penyelidikan atas pembunuhan yang terkait dengan organisasi teroris.