Korea Selatan dan Indonesia Tegaskan Akan Lanjutkan Kerja Sama di Bidang Industri Pertahanan

- 25 November 2020, 10:35 WIB
Mayjen Dadang Hendrayudha dalam pameran pertahanan dan keamanan.
Mayjen Dadang Hendrayudha dalam pameran pertahanan dan keamanan. /Twiiter.com/@Jatosint

PR BANDUNGRAYA - Badan pengadaan senjata Seoul, mengatakan pada Rabu, 25 November 2020 bahwa Korea Selatan dan Indonesia akan melanjutkan kerja sama di bidang industri pertahanan, yang sebelumnya sempat tertunda.

Korea Selatan dan Indonesia telah membahas hal ini secara virtual melalui konferensi video dan menegaskan kembali terkait komitmen kerja sama dalam bidang industri pertahanan tersebut.

Menurut administrasi program akuisisi pertahanan mengatakan pada saat konsultasi tahunan yang diadakan pada selasa, kedua belah pihak telah sepakat untuk melindungi teknologi pertahanan.

Baca Juga: Covid-19 Kota Bandung per Hari Ini Rabu 25 November 2020, Nyaris 100 Kasus Baru Tercatat

Selain itu, kedua negara tersebut juga akan meningkatkan kerja sama dan membahas masalah-masalah lainnya yang sempat tertunda.

Mayor Jenderal Sung Il, seorang petugas kerjasama internasional di badan tersebut, mewakili pihak Korea Selatan.

Sementara, Indonesia diwakili oleh Mayjen Dadang Hendrayudha dari Kementerian Pertahanan Indonesia.

Sung mengatakan bahwa delapan perusahaan dari Korea Selatan dan Indonesia juga turut mengambil bagian dalam pertemuan virtual serta memperkenalkan produk-produknya.

Baca Juga: Riuh Penangkapan Edhy Prabowo di Kondisi Seperti Sekarang, Eks Jubir KPK Langsung Katakan Hal Ini

"Itu adalah pertemuan yang berarti yang dapat membantu menyelesaikan masalah industri pertahanan yang tertunda antara kedua negara dan akan sangat berkontribusi untuk memperkuat kerja sama mereka di masa mendatang," ujar Sung.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari The Korea Herald, pembicaraan tersebut terjadi karena Indonesia menunggak ratusan jutaan dolar.

Diketahui, tunggakan tersebut adalah biaya iuran untuk pengembangan jet tempur Korea Selatan generasi mendatang.

Di mana Indonesia telah menyetujui untuk melakukan pendanaan pada proyek pengembangan jet tempur tersebut sebagai negara mitra.

Baca Juga: 3 Fakta Edhy Prabowo: Kontroversi Ekspor Benih Lobster, Diciduk KPK hingga Pernah Positif Covid-19

Sebelumnya, Indonesia bergabung dengan proyek KF-X dan setuju untuk menanggung biaya sebesar 20 persen dari biaya pengembangan proyek keseluruhan senilai 8,8 triliun won atau sekitar Rp103 triliun.

Sebagai upaya untuk mendapatkan pesawat bagi angkatan udara, biaya pengembangan yang harus dibayarkan oleh Indonesia yakni 1,7 triliun won atau setara dengan Rp21 triliun.

Selain itu, biaya tersebut juga telah mencangkup untuk pengembangan yang akan memajukan teknologi di bidang industri kedirgantaraan.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Akan tetapi, Indonesia gagal membayar biaya sekitar 500 miliar won atau setara dengan Rp6,3 triliun yang seharusnya telah dibayarkan pada akhir Agustus 2020.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: THE KOREA HERALD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x