Keganasan Flu Spanyol 1918 Tak Bisa Dilupakan, hingga Tewaskan 50 Juta Orang di Dunia

- 21 Desember 2020, 21:00 WIB
Kondisi perawatan Flu Spanyol.
Kondisi perawatan Flu Spanyol. /Facebook.com/Ady Daniarsa

PR BANDUNGRAYA – Organisasi Kesehatan Dunia, WHO telah mengkategorikan Virus Corona penyebab Covid-19 sebagai pandemi. Namun, virus corona bukanlah pandemi yang paling mematikan di dunia.

Pandemi yang disebabkan virus, bakteri sebenarnya telah lama ada. Keganasan penyakit tak kasat mata ini tidak mengenal batas negara dan benua. Dengan ukurannya yang mikroskopis, virus dan bakteri telah memberikan warna tersendiri pada sejarah kehidupan manusia.

Virus corona penyebab Covid-19 bukan satu-satunya pandemi yang dihadapi dunia dan Indonesia khususnya. Pada tahun 1918, flu Spanyol juga menyebar luas ke segala penjuru dunia di tengah berkecamuknya perang dunia dan merupakan pandemi flu pertama dan terbesar di dunia.

Baca Juga: Daebak! Survey Buktikan BTS Masih Digemari Penduduk Korea Usia 40-an, Intip Daftar Lengkapnya

Pandemi flu Spanyol telah menelan banyak korban jiwa. Berdasarkan sejarah, flu Spanyol begitu dahsyat dan meneror sebagian besar masyarakat di dunia kala itu. Penyakit ini bahkan mendapat sebutan sebagai Great Influenza Pandemic.

Virus ini menginfeksi 500 juta orang di seluruh dunia dan membunuh sekitar 20 juta hingga 50 juta korban. Pandemi ini menjadi wabah yang paling mematikan sejak Black Death atau wabah maut hitam yang terjadi pada abad ke-14.

Jumlah kematian ini merupakan jumlah yang lebih banyak dari jumlah prajurit dan warga sipil yang terbunuh selama Perang Dunia I. Berdasarkan sejarah yang ada, diketahui terjadi dalam 3 gelombang sebelum berakhir masa pandemi global, dan gelombang kedua adalah yang paling mematikan.

Baca Juga: Ditemukan Virus Corona Jenis Baru yang Lebih Ganas, SBY Berharap Hal Ini pada Pemerintah

Hal yang mengejutkannya adalah Indonesia menempati urutan ketiga, sebagai negara dengan tingkat kematian terbesar di dunia akibat flu Spanyol ini. Sementara di urutan pertama ada India dan pada urutan kedua ditempati oleh Afrika Selatan.

Berdasarkan data dari Mortality from The Influenza Pandemic of 1918-1920 in Indonesia, terungkap bahwa setidaknya ada 4,26 sampai 4,37 juta penduduk Indonesia yang menjadi korban flu Spanyol ini. Padahal ini baru mencakup daerah Pulau Jawa dan Madura. Tidak diketahui jumlah korban jiwa di luar Jawa dan Madura kala itu.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: covid19.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah