Network
PR BANDUNGRAYA - Di bawah komando Joe Biden, Pemerintah Amerika Serikat kembali melanjutkan program vaksinasi Covid-19.
Joe Biden sendiri telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis pertama pada Desember 2020 lalu.
Amerika Serikat sendiri memang menjadi salah satu negara yang memproduksi vaksin Covid-19 secara global, namun Joe Biden menegaskan sasaran pertama vaksinasi Covid-19 tetap warga Amerika Serikat.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Korea Terbaru, Ada Double Patty hingga Deliver Us From Evil
"Kami akan memulai dan memastikan warga Amerika diurus terlebih dahulu, tapi kami kemudian akan mencoba membantu seluruh dunia," kata Joe Biden sebagaimana dilaporkan Antara, Kamis 11 Maret 2021.
Sebelumnya, Amerika Serikat sendiri telah mendapatkan 100 juta dosis tambahan vaksin untuk meningkatkan herd immunity di negara mereka.
Joe Biden mengaku akan terus memantau perkembangan di lapangan apabila ada hal-hal yang kurang dari kegiatan vaksinasi Covid-19 tersebut.
Baca Juga: Bocoran The Penthouse 2 Episode 7: Eugene Nekat Menyelinap Masuk ke Ruangan Uhm Ki Joon, Ada Apakah?
Joe Biden juga berkomitmen untuk mendistribusikan 4 miliar dolar kepada inisiatif global COVAX untuk negara-negara berkembang.
"Jika kami memiliki surplus, kami akan membagikan kelebihan itu ke seluruh dunia," ucap Joe Biden.
Joe Biden menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 ini tidak akan ada habisnya, terkecuali Pemerintah mampu untuk melakukan penanganan yang cukup baik.
Baca Juga: Sebut Perempuan Lebih Pantas Berada di Dapur, Burger King Akhirnya Minta Maaf
"Kita pada akhirnya tidak akan aman, sampai dunia aman," kata dia.
Jen Psaki sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih menjelaskan, Joe Biden telah kerja keras dalam menekan laju pertumbuhan virus corona dengan mendistribusikan berjuta-juta dosis vaksin Covid-19 untuk warga negara Amerika.
Dia mengatakan, Joe Biden juga sedang mendiskusikan kebutuhan untuk memastikan vaksin Covid-19 sampai ke negara berkembang.
Dengan tujuan itu, maka Amerika Serikat sendiri akan meningkatkan produksi vaksinasi Covid-19 dengan menjaga hak kekayaan intelektual salam memproduksi vaksin tersebut.***
