Pemerintah India Bingung Jutaan Penduduk Nekat Pulang Kampung, Kasus Corona Naik hingga Ratusan Ribu

- 26 Mei 2020, 19:33 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/PIRO4D/

PIKIRAN RAKYAT - India memilih skenario lockdown atau karantina wilayah sebagai upaya meminimalisasi penyebaran virus corona atau Covid-19.

Hingga Mei 2020, India terhitung telah melewati dua bulan masa lockdown yang diiringi dengan penambahan kasus positif virus corona setiap harinya.

Per Selasa 26 Mei 2020, Worldometer menempatkan India di posisi ke-10 sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak, yakni 146.376 kasus dengan jumlah kematian 4.187 orang.

Baca Juga: Kabur Usai Mengamuk Karena Ditegur Soal Masker, Polisi di Bandung Ternyata Hendak Kunjungi Orang Tua

Penambahan kasus ini didukung dengan adanya migrasi besar-besaran penduduk di kota ke pedesaan, cukup mirip dengan kondisi Indonesia di mana sejumlah kalangan pekerja di Jakarta pulang ke kampung halaman karena tidak memiliki pemasukan.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Reuters, Selasa 26 Mei 2020, jutaan buruh migran yang bekerja di kota besar dan kembali ke wilayah lain di India menyumbang peningkatan jumlah kasus infeksi virus corona.

Hal ini lah yang dikhawatirkan oleh otoritas pemerintahan India, karena takutnya virus corona dapat menyebar hingga ke pedesaan yang minim fasilitas perawatan medis.

Baca Juga: New Normal di Tengah Corona Buat Mal Kembali Beroperasi, Ridwan Kamil: Bukan Relaksasi Tapi Adaptasi

Kementerian Dalam Negeri dan Perkeretaapian melaporkan setidaknya ada 4,5 juta pekerja yang telah bermigrasi dari pusat ekonomi negeri ke kampung halaman masing-masing sejak kebijakan lockdown diterapkan.

Kendati India telah mengonfirmasi lebih dari 140.000 kasus positif, Reuters menilai bahwa jumlah itu relatif rendah sebab India merupakan negara padat penduduk terbesar kedua di dunia, jika dibandingkan kasus di Eropa, India masih terbilang rendah.

Pada Senin 25 Mei 2020, Bihar, salah satu negara bagian di India timur melaporkan lebih dari 160 kasus positif virus corona dalam sati hari.

Baca Juga: Iwan Fals Dikabarkan Gelar Konser untuk Rayakan HUT PKI, Simak Faktanya

Sejauh ini, angka tersebut dinobatkan sebagai jumlah kenaikan kasus tertinggi, sehingga total kasus positif virus corona di wilayah itu mencapai 2.700 orang.

Dalam 36 jam terakhir, Odisha mengonfirmasi lebih dari 75 kasus positif virus corona, 35 orang diantaranya langsung diisolasi di rumah sakit negara bagian Rajasthan.

Penambahan kasus tersebut memaksa pemerintah memperluas sumber daya pengujian virus yang saat ini terbilang sangat terbatas.

Baca Juga: Kronologi Deddy Corbuzier Masuk ke Ruang Rawat Siti Fadilah, Pintu Dikunci dan Suster Dilarang Masuk

"Puluhan pekerja yang melakukan perjalanan dari New Delhi telah dinyatakan positif. Kami memastikan bahwa tidak ada (pemudik. red) yang memasuki desa mereka dengan membawa infeksi ini," kata Gaurav Sinha, salah satu pejabat kesehatan di Ibu Kota Bihar, Patna.

Menurut analisis ekonom, pola migrasi terbalik dari kota ke desa dilakukan oleh para buruh miskin di India, mereka adalah kalangan yang mendapatkan dampak besar dari kebijakan lockdown ini.

Saat awal krisis, berita televisi menayangkan polisi memukuli beberapa pekerja migran ketika mereka mencoba naik bus kota untuk kembali pulang kampung.

Baca Juga: Ditjen PAS Sebut Wawancara Deddy Corbuzier dengan Tahanan Siti Fadilah Dilakukan secara Ilegal

Sikap mereka yang nekat pulang kampung saat pandemi dinilai sebagai ejekan terhadap aturan lockdown dan social distancing.

Sayangnya, banyak masyarakat yang tak terima dengan kebijakan lockdown karena dinilai merugikan pihak-pihak tertentu terutama kelas bawah.

Sehingga pada 1 Mei 2020, pemerintah India mengizinkan beroperasinya kereta khusus untuk membawa pata pekerja kembali ke kampung halaman mereka.

Baca Juga: Guru Pesantren di Soreang Perkosa Santrinya Selama 4 Tahun, Korban Alami Trauma

Namun, New Delhi saat ini masih memiliki jutaan pekerja dan pengangguran yang tidak memiliki uang untuk kembali ke kampung halaman.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x