Selama pandemi, Ia mempertahankan tempat itu untuk menyambung hidup bersama warga yang lainnya bahkan tidak sedikit juga yang harus pergi mencari peruntungan di daerah lain.
"Kami dapat bertahan dari pandemi karena kami memiliki tempat ini, tetapi sebagian besar tetangga kami yang telah membayar sewa di sini telah menutup bisnis mereka dan pergi," ujar Lee kepada wartawan.
Sejarah distrik Itaewon sendiri muncul setelah perang di Korea pada tahun 1950-53 sebagai tempat berkumpulnya tentara Amerika dengan bar, rumah bordil, dan pertokoan di sepanjang jalan utama.
Baca Juga: Tragedi Itaewon Tewaskan 153 Orang, Salah Satunya Peserta Produce 101 Season 2
Lokasi tersebut juga merupakan tempat yang dikenal tinggi angka kejahatannya dan sekaligus citra gelap daerah pada akhir 1990-an.
Namun, Itaewon berubah menjadi tempat kuliner dan tempat untuk melihat kebudayaan dunia yang bebas pada awal abad 20-an.
Bahkan distrik ini menjadi lebih populer setelah munculnya drama "Itaewon Class" dan lagu K-pop "Itaewon Freedom".
Park Geun-ho, pemilik Havana Lounge & Pub, khawatir bencana itu mungkin terbukti menjadi tantangan yang lebih besar daripada apa pun yang pernah terjadi di daerah itu.
Baca Juga: Warga Indonesia yang Berada di Itaewon Ungkap Detik-detik Tragedi Halloween