Cerita WN Singapura Selamat di Tragedi Itaewon: Saya Berdiri, Ada Tangan yang Menjangkau dari Bawah, Tapi…

- 31 Oktober 2022, 11:18 WIB
Cerita WN Singapura Selamat di Tragedi Itaewon: Saya Berdiri, Ada Tangan yang Menjangkau dari Bawah, Tapi…
Cerita WN Singapura Selamat di Tragedi Itaewon: Saya Berdiri, Ada Tangan yang Menjangkau dari Bawah, Tapi… /Tangkap layar YouTube.com/Korea Reomit

BANDUNGRAYA.ID - Cerita warga Singapura yang selamat di Tragedi Itaewon: Saya berdiri, ada tangan yang menjangkau dari bawah, tapi...

Seorang perempuan asal Singapura mengaku trauma pasca berada di tengah kerumunan Itaewon, Seoul, Korea Selatan yang tewaskan ratusan orang.

Pada saat itu Warga Singapura ini berhasil selamat dalam situsi himpitan yang sangat besar, yang pada saat ini telah dikabarkan menewaskan 153 orang dan ratusan lainnya terluka.

Baca Juga: Oktober Berduka: Selain Kanjuruhan dan Itaewon, Tragedi Maut di India dan Somalia Juga Renggut Ratusan Jiwa

Warga Singapura yang berhasil selamat dalam tragedi maut tersebut bernama Koh Ming berusia 25 tahun.

Koh Ming En menceritakan bagaimana perjuangan melewati kematian demi mepertahankan hidupnya dalam tragedi maut Itaewon tersebut.

Seperti yang dilansir tim BandungRaya.id yang dikutip dari laman pikiranrakyat.com, begin cerita pilu perjuangan Koh Ming En warga Singapura yang berhasil bertahan dalam tragedi maut Itaewon.

Baca Juga: TERIAKAN Itu Masih Terngiang! Kesaksian Warga Negara Indonesia yang Selamat dari Tragedi Itaewon Korea Selatan

Pertama Koh Ming En tiba di Korea Selatan pada Sabtu, 29 Oktober 2022, pada saat itu tanpa disadari dia sudah terjebak dalam himpitan orang yang begitu banyak dan besar di pesta Halloween Itaewon.

Koh Ming En datang bersama kedua temannya dari Singapura pergi ke distrik Itaewon untuk merayakan pesta Halloween.

Namun karena pada saat itu mereka terjebak dalam kerumunan orang yang begitu banyak mengakibatkan mereka bertiga berpisah, dan berjuang sendirian di tengah desakan.

Koh mengungkapkan itu adalah pengalaman yang paling mengerikan pertama yang pernah dia alami selama hidupnya, dia menceritakan bahwa pada saat itu orang-orang didorong seperti gelombang pada beberapa titik.

Baca Juga: Kisah Pilu Kim Da-bin, Izin Pada Ibunya Pergi ke Itaewon untuk Temui Kekasih Sebelum Wamil, Berujung Maut

“ada yang kehilangan keseimbangan. Saya dan teman-teman panik dan kami berjuang untuk tetap hidup ditengah keramaian,” kata Koh.

Pada saat itu sebelum mereka terpisah, Koh dan temannya melihat lorong yang mengarah ke jalan keluar, lalu Koh dan temannya berusaha mencapai lorong tersebut, namun apadaya karena berdesakkan dengan orang yang begitu banyak sampai-sampai Koh ditekan ke dinding, dan terpisah dari teman-temannya.

Pada saat itu Koh mengungkapkan sangat kesulitan sekali untuk bernafas dikarenakan terjepit ditengah kerumunan orang yang begitu banyak.

Baca Juga: 2 WNI Terkonfirmasi Jadi Korban di Tengah Ratusan Orang Tewas Saat Tragedi Maut Itaewon, Begini Kondisinya

Tidak menyerah begitu saja, Koh berusaha untuk bangkit dan mencoba terus untuk menyelamatkan dirinya, Koh mencoba masuk ke dalam bar, namun di hentikan oleh penjaga.

“Saat saya berdiri, ada tangan yang menjangkau dari bawah. Saya ingin menariknya keatas. Saya mencoba tetapi tidak bisa melakukannya karena berbahaya,” ungkap Koh.

Untuk bertahan Koh, berhasil berpegang pada sesuatu yang seperti kawat, dia tidak bisa kembali ketanah karena posisinya cukup tinggi dari tanah, dengan memberanikan diri Koh memutuskan untuk melompat.

Baca Juga: Aktor Terkenal dan Bintang Iklan di Indonesia asal Korea Selatan Tewas dalam Tragedi Halloween Itaewon

Setelah itu Koh melompat dan meluncur dari atap ruko yang miring dan terjatuh, hingga Koh berhasil keluar dari desak-desakkan orang tersebut dan kini berada di tempat yang aman.

“Saya adalah orang terakhir yang keluar. Kedua teman saya tidak terluka. Saya menderita beberapa luka, tetapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan mereka yang pingsan atau bahkan terinjak,” ucap Koh bercerita.

“Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika kami terus tinggal disana. Kami bisa saja mati,”pungkas cerita koh.***

Editor: Rizal Sunandar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah