Apasih KTT G20 Itu? Inilah Sederet Manfaatnya Bagi Indonesia!

- 9 November 2022, 18:47 WIB
Apasih KTT G20 Itu? Inilah Sederet Manfaatnya Bagi Indonesia!
Apasih KTT G20 Itu? Inilah Sederet Manfaatnya Bagi Indonesia! //Reuters/ Mast Irham

BANDUNGRAYA.ID – Tahun ini amat digaungkan sekali berita G20 yang akan diselenggrakan di Bali tahun ini. Jadi kita bertanya-tanya apa sih G20? Sebelumnya kita bahas dulu pengertian G20.

Menurut laman resmi Kemenkeu G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan  Uni Eropa.

G20 merupakan representasi lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.

Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Pada awalnya G20 merupakan pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, namun KTT G20 juga dihadiri oleh Kepala Negara sejak 2008 dan pada 2010 dibentuk pembahasan mengenai sektor pembangunan.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Bebas Visa Delegasi dan Jurnalis KTT G20 Indonesia 2022, Ini Syaratnya!

Kemudian warganet bertanya-tanya apa manfaat G20 buat Indonesia? Berdasarkan laman resmi Kemenkeu sebagai anggota forum G20, Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari informasi dan pengetahuan lebih awal tentang perkembangan ekonomi global, potensi risiko yang dihadapi, serta kebijakan ekonomi yang diterapkan negara lain terutama negara maju.

Menurut laman resmi Bank Indonesia, jenis pertemuan G20 ada 3 macam :

1.    Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/Summit

Merupakan klimaks dari proses pertemuan G20, yaitu rapat tingkat kepala negara/pemerintahan.

2.    Ministerial & Deputies Meetings/Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi

Diadakan di masing-masing area fokus utama forum. Pada Finance Track, Ministerial Meetings dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, yang disebut Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (FMCBG).

Sementara pertemuan para deputi disebut Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD).

3.    Kelompok Kerja/Working Groups

Beranggotakan para ahli dari negara G20, Working Groups menangani isu-isu spesifik yang terkait dengan agenda G20 yang lebih luas, yang kemudian dimasukkan ke dalam segmen kementerian dan akhirnya KTT.

Selain itu, laman resmi Bank Indonesia menyatakan G20 berperan nyata dalam banyak hal antara lain :

1.    Penanganan Krisis Keuangan Global 2008

Salah satu kesuksesan G20 terbesar adalah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global 2008. G20 telah turut mengubah wajah tata kelola keuangan global, dengan menginisiasi paket stimulus fiskal dan moneter yang terkoordinasi, dalam skala sangat besar.

G20 juga mendorong peningkatan kapasitas pinjaman IMF, serta berbagai development banks utama. G20 dianggap telah membantu dunia kembali ke jalur pertumbuhan, serta mendorong beberapa reformasi penting di bidang finansial.

2.    Kebijakan Pajak

G20 telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak. Pada 2012, G20 menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) keluaran OECD, yang kemudian difinalisasikan pada 2015. Melalui BEPS, saat ini 139 negara dan jurisdiksi bekerja sama untuk mengakhiri penghindaran pajak.

3.    Kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19

Inisiatif G20 dalam penanganan pandemi mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri negara berpenghasilan rendah, Injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh Declaration), penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea untuk vaksin, hand sanitizer, disinfektan, alat medis dan obat-obatan.

4.    Isu lainnya

Selain itu, G20 berperan dalam isu internasional lainnya, termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan. Pada 2016, diterapkan prinsip-prinsip kolektif terkait investasi internasional. G20 juga mendukung gerakan politis yang kemudian berujung pada Paris Agreement on Climate Change di 2015, dan The 2030 Agenda for Sustainable Development.

Baca Juga: Elon Musk Orang Terkaya di Dunia Bakal ke Indonesia, Hadiri KTT G20 di Bali November Ini

Sementara dari laman resmi Kemenko PMK menyatakan bahwa adanya KTT G20 telah menghidupkan sektor hospitality di Bali yang sebelumnya berhenti selama pandemi Covid-19.

Dari sektor hospitality business, dikabarkan membutuhkan banyak tenaga kerja dalam menghadapi pertemuan puncak KTT G20 di Bali pada bulan November 2022 ini. 

Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kemaritiman Kemenko PMK Nyoman Shuida menjelaskan, penyelenggaraan rangkaian kegiatan KTT G20 telah membawa dampak langsung sekaligus membawa sebuah peluang besar bagi Indonesia.

Lebih lanjut, menurut Nyoman, KTT G20 akan membawa keuntungan ekonomi secara langsung kepada Indonesia. Tak hanya dirasakan oleh lembaga-lembaga dan perusahaan besar, namun oleh masyarakat secara langsung.

Sejumlah rangkaian pertemuan G20 yang berlangsung sejak beberapa bulan lalu hingga nanti jelas akan membawa dampak positif. Pertumbuhan sektor transportasi, akomodasi, UMKM, hingga pariwisata.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah