Network
BANDUNGRAYA.ID- Pelaku peledakan bom yang terjadi di Istiklal Avenue, Istanbul, Turki pada Minggu 13 November 2022 sekitar pukul 16.20 WIB atau 13.30 waktu setempat ditangkap. Diduga pelaku ledakan bom tersebut adalah wanita.
Melansir dari laman resmi Turkish Presidency, Senin 14 November 2022, Presiden Recep Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa seorang wanita yang telah berperan dalam aksi ledakan bom tersebut.
"Temuan awal menunjukkan (di tengah) orang-orang yang melarikan diri dan sebagainya, seorang wanita telah berperan dalam ini," ungkap Erdogan.
Baca Juga: Ledakan Bom Di Istanbul Turki Sebabkan Banyak Orang Tewas Dan Luka-Luka, Apakah Ada WNI?
Keteragan tersebut telah dipastikan langsung oleh Wakil Presiden Turki Fuat Oktay bahwa pelaku dari ledakan di Istambul, Turki adalah wanita.
"Kami anggap seorang wanita, meledakkan bom itu," kata Oktay.
Pasca ledakkan itu terjadi, Kepolisian Turki menangkap satu orang yang diduga meninggalkan bom di area Istiklal sebelum ledakan terjadi.
Dilansir dari laman resmi Reuters pada Senin 14 November 2022, Penangkapan itu diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu dalam pernyataan kepada kantor berita Anadolu pada Senin 14 November 2022 waktu setempat.
Tidak disebutkan identitas orang yang ditangkap dan lokasi penangkapan.
Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag, menyebut seorang wanita terlihat duduk di salah satu bangku yang ada di lokasi selama lebih dari 40 menit. Kemudian, ia meninggalkan area tersebut sebelum ledakan terjadi.
Baca Juga: Erdogan Sebut Dukungan Indonesia Pulihkan Turki dari Serangan Bom Terorisme
Ledakan tersebut diduga berasal dari sebuah bom yang dipasangi timer atau ledakan jarak jauh.
Insiden ledakan bom ini merupakan aksi terorisme yang menewaskan enam orang dan 81 orang luka-luka.
Pada saat ledakan itu terjadi, lokasi tersebut seang dipenuhi para pejalan kaki. Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, di area tersebut tiba-tiba muncul ledakan keras dengan kobaran api.
Ledakan tersebut mengguncang distrik yang merupakan destinasi wajib ara wisatawan asing saat berkunjung ke Istambul.
"Kami menganggapnya sebagai tindakan teroris sebagai akibat dari seorang penyerang," ungkap Wakil Presiden Turki Fuat Oktay.***
