BANDUNGRAYA.ID- Sempat dihina Marco van Basten, pelatih Belanda, Hakim Ziyech Buktikan panggilan hatinya tak salah saat putuskan Maroko ketimbang Belanda.
Kejayaan Maroko yang melaju ke babak semifinal pada gelaran Piala Dunia 2022 tak lepas dari peranan Hakim Ziyech yang rela tinggalkan Belanda demi Maroko.
Hakim Ziyech membawa tim Singa Atlas melewati aral yang merintangi pada fase grup hingga lolos ke babak semifinal melangkahi timnas-timnas senior dunia.
Keputusan Hakim Ziyech untuk tinggalkan Belanda bukan hal yang sia-sia dengan duduki pencapaian gemilang bersama Maroko di Piala Dunia 2022.
Sebelumnya, Hakim Ziyech sempat membela tim U19, U20, dan U21 Belanda lalu memilih merumput bersama timnas Maroko pada tahun 2015.
Hakim Ziyech yang lahir di Dronten, Belanda, menjadi salah satu berlian di divisi teratas liga sepak bola Belanda, Eredivisie.
Ziyech debut di Eredivisie ketika membela Heerenveen. Lalu, dia mengguncang Liga Belanda setelah bermain untuk FC Twente.
Baca Juga: Sumbangkan Seluruh Gaji pada Fakir Miskin Maroko, Sikap Altruistik Hakim Ziyech Bukan Kaleng-Kaleng