Network
BANDUNGRAYA.ID – Telah terjadi penikaman massal di salah satu mall di Korea Selatan. Ini jumlah korbannya.
Insiden penikaman yang terjadi pada 4 Agustus 2023 ini, rupanya menjadi bagian kedua dari penikaman massal dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.
Dilansir dari keterangan laporan polisi melalui koreaboo, pada 4 Agustus 2023 pukul 17.59 KST telah terjadi penikaman yang dilakukan oleh seorang pria di sebuah pusat perbelanjaan mewah populer bernama AK Plaza. Lokasi tersebut berdekatan dengan Stasiun Seohyun di Seongnam.
Baca Juga: Peti Mati yang Digunakan Jungkook BTS dalam MV Seven Habis Terjual, Ini Komentar Netizen Korea
Pada pukul 18.05 KST, tersangka ditangkap oleh polisi yang datang dengan cepat.
Menurut keterangan polisi, tersangka pria itu mengendarai mobil ibunya ke sekelompok pejalan kaki sebelum akhirnya berlari ke mal dengan pisau dan menikam orang di dua lantai terpisah.
Total korban adalah 14 orang. Di mana 9 orang ditikam dan 5 orang lainnya ditabrak.
Para korban pun dilarikan ke rumah sakit di mana menurut laporan pemberitaan, 12 dari 14 orang tersebut dinyatakan dalam kondisi kritis.
Saat diringkus, tersangka mengaku berprofesi sebagai pekerja layanan pengiriman dan mengklaim bahwa dirinya memiliki gangguan kepribadian.
Ia juga memberikan alasannya dalam melakukan kejahatan tersebut, yaitu karena beberapa orang telah menyewa pembunuh bayaran untuk membunuhnya.
Atas pengakuan tersangka, hingga kini polisi masih memantau kesehatan mentalnya.
Diketahui, sebagian besar teror pisau ini datang dengan peringatan pra-serangan online.
Sebagian besar peringatan ini diposting di DC Gallery, situs forum yang didominasi oleh laki-laki.
Netizen lain menyusun daftar semua peringatan yang diunggah sejauh ini. Daftar tersebut berisi 16 peringatan serangan yang akan terjadi selama akhir pekan antara 4 hingga 6 Agustus 2023.
Insiden penikaman semacam ini sebelumnya juga pernah terjadi di Stasiun Sillim Seoul dalam kurun waktu kurang dari sebulan.
Itulah mengapa, ada yang berpendapat bahwa serangan pisau semakin meningkat sebagai bentuk pembunuhan peniru.***
