Network
BANDUNGRAYA.ID - Husam Zomlot, Duta Besar Palestina untuk Inggris, menyoroti peran Inggris sebagai pemicu dari konflik yang terus berlanjut antara Israel dan Palestina.
Zomlot berpendapat bahwa penindasan terhadap Palestina tidaklah berawal pada 7 Oktober, melainkan sudah dimulai sejak 106 tahun lalu, ketika Inggris menjanjikan tanah Palestina kepada pihak lain tanpa berkonsultasi dengan rakyat Palestina, yang akhirnya menjadikan mereka sebagai minoritas non-Yahudi.
Dalam wawancaranya di Forum Dunia TRT, Zomlot menegaskan bahwa rakyat Palestina harus diakui dalam upaya mereka untuk meraih kebebasan dan keadilan.
Isu-isu hak asasi manusia, hak-hak nasional, dan prinsip-prinsip hukum dan internasional juga harus mendapat perhatian serius.
Namun, pandangan yang dianut oleh Israel, menurut Zomlot, lebih mengarah kepada penyelesaian konflik melalui pendekatan militer, kekerasan, dan intimidasi terhadap warga sipil.
Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Coldplay yang sedang Manggung di Jakarta: Salah Satunya Dukung Palestina
Ia mencermati bahwa Israel melakukan kekejaman dengan cara menghilangkan hak dan martabat rakyat Palestina, bahkan dengan menyebut mereka sebagai "binatang yang menyerupai manusia."
Zomlot, yang telah mendapatkan perhatian internasional melalui penampilannya di sejumlah saluran televisi Barat seperti CNN dan BBC, mengecam upaya Israel yang berusaha memposisikan diri sebagai korban dalam konflik tersebut.
