PR BANDUNG RAYA - Pasukan etnis Armenia di Nagorno-Karabakh dan pasukan Azeri, setuju untuk gencatan senjata, serta menukar tahanan dan korban perang, pada Sabtu, 10 Oktober 2020.
Gencatan senjata, yang dicapai setelah pembicaraan kedua belah pihak di Moskow yang ditengahi oleh Presiden Vladimir Putin, dimaksudkan untuk menghentikan pertempuran.
Akan tetapi, dalam beberapa menit setelah gencatan senjata mulai diberlakukan, kedua belah pihak saling menuduh telah melanggar satu sama lain.
Baca Juga: Tugas di TMMD Reguler Brebes Untuk Mengasah Ilmu Pertukangan
Kementerian pertahanan Armenia menuduh Azerbaijan menembaki pemukiman di Armenia.
Sementara, pasukan etnis Armenia di Karabakh menuduh bahwa pasukan Azeri telah melancarkan serangan baru lima menit setelah gencatan senjata berlangsung.
Azerbaijan mengatakan pasukan musuh di Karabakh sedang menembaki wilayah Azeri.
Kedua belah pihak membantah secara tegas terkait pernyataan satu sama lain tentang aktivitas militer tersebut.
Baca Juga: Buatan Manusia? Ilmuwan Laporkan Polusi Beracun di Rusia yang Bunuh 95 Persen Kehidupan Dasar Laut