PR BANDUNGRAYA - Baku dan Yerevan mengumumkan 'gencatan senjata kemanusiaan' sementara, beberapa jam setelah serangan rudal yang menewaskan warga sipil di Ganja, Azerbaijan.
Armenia dan Azerbaijan telah menyetujui gencatan senjata mulai tengah malam, kata kedua negara pada Sabtu malam.
Tindakan itu dilakukan setelah Azerbaijan mengatakan 13 warga sipil tewas dalam serangan rudal Armenia di kota terbesar kedua, Ganja. Serangan rudal semalam juga melukai puluhan orang dalam tidur mereka dan menghancurkan deretan rumah.
Baca Juga: ShopeePay Hadirkan ShopeePay Talk: Bertumbuh Lewat Bisnis Delivery Online Bersama Steak 21
Kementerian Pertahanan Armenia membantah klaim tersebut dan menuduh Baku terus menyerang daerah berpenduduk di dalam Nagorno-Karabakh, termasuk Stepanakert, kota terbesar di kawasan itu.
Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Aljazeera, berikut pembaruan terkini tentang konflik Nagorno-Karabakh.
Sabtu, 17 Oktober
Pukul 19:31 GMT (waktu setempat)- Macron mengatakan gencatan senjata Armenia-Azerbaijan harus dihormati
Baca Juga: Soal 7 Prajurit TNI Tersandung Skandal LGBT, Pengadilan Ungkap Pengakuan Pelaku saat Masih Lajang
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut baik kesepakatan Armenia dan Azerbaijan untuk gencatan senjata mulai tengah malam dan menekankan bahwa itu harus dihormati oleh kedua belah pihak.