Dikritik Netizen Soal Protokol Kesehatan, Kini Paus Fransiskus Pakai Masker saat Doa Bersama

- 21 Oktober 2020, 07:58 WIB
Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus. /Instagram.com/@franciscus

PR BANDUNGRAYA - Paus Fransiskus berpartisipasi dalam pertemuan untuk Perdamaian antar agama bersama dengan para pemimpin agama besar dunia di Roma pada Selasa, 20 Oktober 2020. 

Acara yang bertajuk 'No one is saved alone, Peace and Fraternity' diselenggarakan oleh Komunitas santo Egidio. 

Paus, dan para pemimpin agama lainnya akan menggelar doa bersama, untuk perdamaian di seluruh dunia. 

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

Akan tetapi, yang menjadi sorotan dan perhatian publik, dalam acara tersebut, Paus Fransiskus yang mengenakan masker untuk pertama kalinya dalam acara publik. 

Paus biasanya hanya mengenakan masker di dalam mobil, yang membawanya ke audiensi mingguannya di Vatikan. 

Sebelumnya, Paus telah mendapat beberapa kritik, terutama di media sosial, karena tidak mengenakan masker ketika berada di tempat umum. 

Baca Juga: UEA Kunjungi Al-Aqsa Dikawal Israel, Palestina: Menyedihkan, Sementara Jemaah Tidak Bisa Salat

Paus juga terkadang tidak menjaga jarak dengan pengunjung, namun sepanjang acara di Basilika Roma Santa Maria di Aracoeli, Paus terlihat tidak melepaskan masker . 

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Channel News Asia, diketahui Paus menghadiri kebaktian bersama para pemimpin Kristen lainnya di basilika. 

Pemimpin tersebut termasuk Patriark Bartholomew, dan pemimpin spiritual Kristen Ortodoks. 

Baca Juga: Hasil Liga Champions Grup F: Raksasa Jerman Takluk dengan Skor Telak dari Tim yang Absen 13 Tahun

Dalam kesempatan yang sama, orang Yahudi, Muslim, dan Buddha, berdoa di wilayah kota lain, sebelum berkumpul di Michelangelos. 

Upacara antar agama, akan diakhiri dengan proklamasi dan penyampaian Seruan Perdamaian 2020, dan penyalaan lilin perdamaian. 

Bersama dengan para pemimpin agama besar dunia, Paus akan berdoa untuk perdamaian bagi umat manusia. 

Baca Juga: Jelang Pemilihan Presiden, Google Mendapatkan Gugatan Antitrust dari Pemerintah AS

Hingga saat ini, di berbagai negara sebagian orang masih mengalami perang, serta pengungsian yang disebabkan oleh konflik. 

Selain itu banyak umat manusia yang menjadi korban bencana alam, meningkatnya kemiskinan, perpecahan, dan pandemi global yang belum menemui kata usai. 

Setelah melakukan doa bersama, keheningan akan berlangsung selama satu menit, untuk mengenang para korban perang, serta pandemi virus corona yang menginfeksi jutaan manusia. 

Baca Juga: Apa Kabar Vaksin Covid-19 untuk Indonesia?

Upacara antar agama, serta doa bersama telah ada sejak dipimpin oleh Paus Yohanes Paulus II, dan Komunitas Katolik Roma Sant Egido pada 1986, namun tahun ini dibatasi karena adanya pandemi Covid-19.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x