Imbas Pemanasan Global, Gelombang Panas Laut di Pantai California Meningkat

- 21 Oktober 2020, 06:59 WIB
Ilustrasi gelombang panas laut di California.
Ilustrasi gelombang panas laut di California. /PEXELS/Oliver Sjöström

PR BANDUNGRAYA - Ahli kelautan Andrew Leising dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyebut dampak pemanasan global terhadap laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang panas. 

Pada Agustus, gumpalan bernama NEP20b di lepas pantai California tumbuh menjadi 3,7 mil persegi, atau setara dengan luas Kanada. 

Gelombang panas laut meningkat 3,9 derajat celcius dari biasanya, sementara pada September, NEP20b meningkat secara signifikan, dan terdeteksi oleh pencitraan satelit sejak 1980. 

Baca Juga: Hasil Pertandingan Liga Champions Semalam, Manchester United Vs PSG: Laga Sial Bagi Anthony Martial

Gumpalan samudra pertama berlangsung antara 2013 dan 2016, dari pantai California hingga utara Alaska, gelombang panas laut secara drastis mempengaruhi kehidupan laut. 

Populasi ikan seperti cod hancur, dan tuna bermigrasi ke Alaska, sementara burung laut di pantai barat kelaparan karena kurangnya mangsa. 

Gumpalan kedua, yang dijuluki Blob 2.0, terdeteksi tahun lalu, para ilmuwan yakin bahwa gumpalan saat ini merupakan kelanjutan dari gelombang panas laut 2019. 

Baca Juga: Hasil Liga Champions Grup G: Barcelona Menggila, Bantai Sang Lawan di Pekan Pertama

Peneliti khawatir gelombang panas terjadi selama bertahun-tahun, dan berdampak negatif terhadap satwa laut, serta predatornya. 

Sementara, sebuah studi baru-baru ini, yang diterbitkan dalam jurnal Science menganalisis dampak tinggi dari pemanasan global, yang disebabkan oleh manusia pada gelombang panas laut. 

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Science Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x