PR BANDUNGRAYA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Bank Dunia memperingatkan bahwa penanganan atas pengaruh kemiskinan terhadap anak-anak akan sulit dilakukan selama beberapa tahun mendatang.
Bahkan sebelum pandemi Covid-19, satu dari enam anak yang hidup dalam kemiskinan telah kesulitan mendapatkan bantuan.
"Angka-angka ini seharusnya mengejutkan siapapun. Dan skala serta sejauh mana pengetahuan kita tentang kesulitan finansial yang disebabkan oleh pandemi hanya akan memperburuk keadaan," kata Direktur UNICEF, Sanjay Wijesekera dikutip dari The Guardian.
Baca Juga: Bos Samsung Lee Kun Hee Wafat, Segini Nominal Warisan yang Ditinggalkan
Badan-badan kemanusiaan lainnya berulang kali telah memperingatkan dampak dari kondisi ekonomi yang semakin memburuk akibat pandemi, serta potensi penanggulangan kemiskinan yang akan berjalan mundur selama beberapa dekade mendatang.
Lebih lanjut, Wijesekera mengatakan bahwa pemerintah di seluruh dunia perlu melakukan perencanaan terkait upaya melindungi anak-anak yang kerap kali menjadi korban akibat tingkat kemiskinan yang semakin samar selama bertahun-tahun.
UNICEF memaparkan studi yang melaporkan bahwa sebagian besar negara telah melakukan upaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi melalui pemberian bantuan uang tunai.
Baca Juga: Kontroversi MU vs Chelsea, Lampard Kesal Wasit Tak Tinjau VAR: Harusnya Kita Dapat Penalti
Kendati demikian, program tersebut hanya berjangka pendek, sehingga dinilai tidak dapat memberikan pengaruh jangka panjang dalam melawan dampak pandemi.
Oleh karena itu, UNICEF menyerukan perubahan struktural guna menghindari eskalasi kemiskinan yang lebih besar, di antaranya melalui tunjangan keluarga, pengasuhan anak, dan peningkatan dukungan bagi kelompok buruh.