PR BANDUNGRAYA - Protes menentang kebrutalan polisi #EndSARS di Nigeria yang hingga kini masih berlangsung memaksa sejumlah besar bisnis ditutup.
Protes #EndSARS yang berlangsung sejak awal Oktober ini mengancam kondisi ekonomi negara miskin seperti Nigeria.
Asosiasi Konsultatif Pengusaha Nigeria (NECA) mengatakan dalam pernyataan resmi bahwa sejumlah bisnis tidak dapat beroperasi di tengah suasana genting seperti saat ini.
Baca Juga: Ramai Dituding Jiplak MV IU, Video Klip Kasih Dengarkanlah Aku Via Vallen Hilang dari YouTube
Apalagi protes #EndSARS dilaporkan kerap kali berakhir dengan kekerasan, sehingga meningkatkan potensi ketidakamanan terhadap kelangsungan sejumlah bisnis.
NECA memaparkan bahwa protes #EndSARS tengah dimanfaatkan oleh oknum penjahat untuk melakukan pembajakan terhadap properti pribadi dan umum, serta penyerangan terhadap kantor polisi.
"Ini pasti akan mengarah pada biaya yang tinggi dalam menjalankan bisnis," kata Kepala NECA, Timothy Olawale dikutip dari News Ghana.
Baca Juga: VIDEO: Momen Emosional Khabib Nurmagomedov Bersama Sang Ayah yang Telah Meninggal Dunia
Pakar bisnis ini menambahkan bahwa Nigeria, yang juga dilanda pandemi Covid-19, semakin tergelincir ke dalam kondisi yang menghancurkan ekonomi, lantaran ketertiban negara sangat terancam.
Lebih lanjut, Olawale mengatakan bahwa investasi asing juga berkurang secara drastis di negara yang terletak di Afrika Barat ini.