Network
PR BANDUNG RAYA - Ketegangan yang melibatkan antara Yunani dan Turki kian memanas di Laut Mediterania terus memanas.
Laut Mediterania yang terkenal akan kekayaan sumber dayanya tersebut kini menyeret negara-negara lain ke dalam konflik.
Yunani mendapatkan dukungan dari negara yang juga saat ini terlibat konflik dengan Turki yaitu Prancis.
Baca Juga: Daftar Rekomendasi Film Islami untuk Temani Liburan Maulid Nabi Bersama Keluarga di Rumah
Dukungan Prancis terhadap Yunani tersebut adalah dengan mengirimkan angkatan perangnya ke Lut Mediterania.
Dilaporkan AP pada Kamis 29 Oktober 2020, Yunani rupanya tak hanya mendapatkan dukungan dari Prancis.
Teranyar adalah Inggris yang memberikan dukungan terhadap Yunani di Laut Mediterania dengan mengirimkan kapal perangnya.
Baca Juga: Chanyeol EXO Dituduh Terlibat Skandal Perselingkuhan, SM Ent Angkat Tangan atas Skandal Tersebut
Seperti diberitakan Zona Jakarta dalam artikel berjudul "Inggris dan Prancis Bersatu, Kirim Armada Perang ke Laut Mediterania untuk Tantang Turki" Royal Navy mengirimkan kapal pendarat amfibi HMS Albion dan bergabung dengan fregat Prancis Jean Bart di lepas pantai Limassol.
Di sana armada perang Inggris-Prancis melakukan latihan militer dengan Royal Marines dan pasukan khusus Siprus.
"Kini giliran Inggris yang melakukan bagiannya untuk membuktikan komitmen terhadap keselamatan dan keamanan Eropa sambil bekerjasama dengan sekutu dan mitra NATO kami," kata Wakil Komandan Pasukan Inggris, Kapten Phil Dennis kepada Associated Press, Selasa (27/10/2020).
Baca Juga: Viral Seorang Wanita Mengaku Mantan Pacar Chanyeol EXO, Ungkap Diselingkuhi Setelah Pacaran 3 Tahun
Dennis juga menegaskan jika latihan ini untuk menguji kesiapsiagaan Inggris dan sekutunya dalam konflik yang bisa saja terjadi melawan Turki.
“Siprus adalah mitra yang sangat penting bagi Inggris di Mediterania Timur dan wilayah Mediterania pada umumnya,” kata Dennis.
Diketahui pula Royal Navy mengirim destroyer Type 45 HMS Dragon ke Mediterania untuk mendukung pergerakan militer Inggris di sana.
Belum ada tanggapan dari Turki terkait gerakan militer ini.*
