Network
PR BANDUNG RAYA - Prancis saat ini tengah menghadapi kecaman dari berbagai penjuru lantaran telah melakukan penghinaan terhadap Islam.
Bermula dari ditunjukkanya karikatur Nabi Muhammad SAW oleh seorang guru yang kemudian berujung dipenggalnya guru tersebut, sikap pemerintah Prancis justru semakin dikecam.
Pasalnya Prancis menayangkan karikatur Nabi Muhammad SAW dari majalah satir Charlie Hebdo di gedung yang berada di pusat kota selama beberapa jam.
Baca Juga: Harga Tiket Break The Silence: The Movie Rp150 Ribu,Ini Daftar Bioskop Indonesia yang Putar Film BTS
Tak cukup disitu, pernyataan Presiden Prancis juga dikecam lantaran menyebut Islam adalah agama yang krisis di seluruh dunia.
Sikap yang ditunjukkan Prancis terhadap Islam ini jauh bertolak belakang dengan sikap dari pemerintah Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia menghindari penerbitan karikatur yang menghina Islam.
Baca Juga: Lionel Messi Pensiun, Legenda Italia Christian Vieri Akan Berbuat Hal Ini Jika Waktunya Tiba
"Keberadaan media semacam itu di negara kami sama sekali tidak mungkin, termasuk dari segi legislasi saat ini," kata Peskov.
"Rusia sebagian merupakan negara Muslim dan terdapat hingga 20 juta umat Muslim di Rusia. Di Rusia, di mana, tentu saja, negara fundametal adalah Kristen, mayoritas kami semua memiliki orang Kristen yang tinggal di sini, keunikan negara kami justru pada sifat multietnik dan multiagama, dan semua agama hidup dengan saling menghormati," tuturnya dilaporkan Anadolu yang dikutip dari Antara.
Pernyataan itu disampaikan setelah skandal yang diprovokasi oleh majalah Prancis, Charlie Hebdo, yang menerbitkan kartun tentang Islam, melukai hati jutaan umat Muslim.
Penerbitan kartun tersebut berujung pada gelombang amarah dan aksi protes di seluruh dunia Muslim serta aksi boikot produk Prancis.***
