Network
PR BANDUNG RAYA - Hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden AS berakhir dengan kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden mendekati kemenangan.
Mantan Wakil Presiden Joe Biden telah mengumpulkan setidaknya 253 dari 270 suara elektoral yang dibutuhkan dalam Electoral College di sistem Pemilu AS.
Berdasarkan proyeksi jaringan Pemilu di AS, Joe Biden memimpin jumlah suara elektoral terbanyak di negara bagian Pennsylvania, unggul 9.000 suara dibandingkan Donald Trump.
Baca Juga: Austria Menutup Sebuah Masjid yang Diduga Sering Dikunjungi Pelaku Penembakan di Wina
Sejauh ini, kandidat dari Partai Republik, Donald Trump telah mengumpulkan 214 suara elektoral, sehingga peluang untuk memenangkan Pilpres AS tahun 2020 semakin menyempit.
Selain Pennsylvania, Joe Biden juga memimpin suara elektoral Pemilu di negara bagian Georgia, yang memiliki 16 suara elektoral, dengan unggul 1.500 suara dibandingkan Donald Trump.
Di sisi lain, Donald Trump tetap berada di Gedung Putih hingga Jumat kemarin, 6 November 2020.
Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Wilayah Bandung Raya Hari Ini, Sabtu 7 November 2020
Donald Trump enggan meninggalkan Gedung Putih karena bersikeras bahwa Pemilu Presiden AS belum berakhir.
Sementara itu, Joe Biden lebih memilih untuk berada di rumahnya di Wilmington, Delaware.
Terjadi penundaan Perhitungan Suara Pemilu AS di beberapa negara bagian akibat jumlah surat suara yang menumpuk akibat pandemi Covid-19.
Warga AS hingga kini masih menantikan siapa Presiden yang akan memimpin negara tersebut selama empat tahun ke depan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Sabtu 7 November 2020: Cancer Harus Sabar, Leo Siap-Siap, Virgo?
Joe Biden mencoba meredakan ketegangan akibat Pemilu AS dengan memproyeksikan citra kepemimpinan presiden yang lebih tradisional.
Setelah beberapa kali aktif berpartisipasi dalam penanganan pandemi Covid-19, Joe Biden memastikan bahwa setiap surat suara Pemilu pasti akan dihitung.
"Saya meminta semua orang untuk tetap tenang. Prosesnya (perhitungan suara) dilakukan," kata Biden dikutip dari RFI.
Pemenang dari Pemilu Presiden AS akan dihadapkan pada serangkaian tantangan.
Mulai dari pandemi Covid-19 yang terus melonjak hingga polarisasi politik yang mendalam, termasuk permasalahan rasisme yang memanas.***
