PR BANDUNGRAYA – Pemilu Amerika 2020 telah berjalan begitu sengit sejak masa kampanye hingga penghitungan suara sampai saat ini.
Lawan dari petahana Donald Trump di Pemilu Amerika 2020, Joe Biden kini berada di atas angin setelah mengungguli kemenangan suara electoral dari Donald Trump.
Berbagai macam prediksi dan saling klaim dari kedua belah pihak calon Presiden di Pemilu Amerika 2020 sangat yakin mereka akan menang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat dengan ShopeePay Deals Rp1
Namun berdasarkan data sementara hingga 6 November 2020, Joe Biden unggul jauh daripada Donald Trump.
Pada hari ini, Jumat 6 November 2020 Donald Trump membuat protes di akun twitter miliknya bahwa ia merasa dicurangi dalam Pemilu Amerika 2020. Selain itu ia mengklaim bahwa kemenangannya di Pemilu Amerika 2020 dapat ia memenangkan dengan mudah.
“Saya dengan mudah dapat memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat dengan suara yang legal. Pengamat tidak diperbolehkan dalam bentuk apapun untuk membuat spekulasi, suara yang diterima pada saat ini adalah pemilihan Ilegal dan Mahkamah Agung AS harus memutuskannya,” cuit akun @realdonaldtrump pada 6 November 2020.
Baca Juga: Suga BTS Tulis Pesan di Weverse untuk ARMY, Ungkap Kondisi Terbarunya Setelah Operasi Bahu
Sementara itu, Joe Biden kini telah meraih 253 suara elektoral dan Trump hanya mempunyai 214 suara elektoral. Untuk dapat memastikan singgasana miliknya di Gedung Putih, Joe Biden harus memastikan bahwa suaranya mencapai 270 suara elektoral untuk menjadi pemenang dalam Pemilu Amerika 2020.
Akan tetapi, nampaknya petahan Donald Trump menolak seluruh perhitungan suara yang sedang terjadi. Dalam cuitan akun twitter miliknya pada 5 November 2020 untuk menghentikan penghitungan suara.