PR BANDUNGRAYA – Donald Trump menegaskan bahwa pihaknya akan mengurangi jumlah pasukan militer Amerika Serikat di Afghanistan dari 4.500 menjadi 2.500 orang sebelum ia meninggalkan jabatannya. Penarikan pasukan Amerika di Irak yang akan mengurangi jumlah pasukan dari 3.000 menjadi 2.500.
Pejabat Menteri Pertahanan, Chris Miller menyatakan bahwa sekitar 2.000 tentara akan ditarik keluar dari Afghanistan pada 15 Januari 2021 dan 500 lainnya akan kembali ke Irak, meninggalkan 2.500 di setiap negara.
Tindakan tersebut mencerminkan kebijakan Donald Trump untuk membawa perang di Afghanistan dan Irak menuju kesimpulan yang sukses dan bertanggung jawab dan untuk membawa pulang anggota militernya.
Baca Juga: Punya Banyak Kemiripan dengan BTS, Boyband Asal Jepang BTZ Jadi Perbincangan Hangat Netizen Korea
Pengumuman itu datang beberapa hari setelah Donald Trump memecat mantan Menteri Pertahanan, Mark Esper, yang bersikeras tentang perlunya mempertahankan jumlah pasukan di Afghanistan untuk mendukung pemerintah Kabul saat merundingkan kesepakatan damai dengan Taliban.
Koresponden Gedung Putih Al Jazeera, Kimberly Halkett, mengatakan pengumuman itu adalah bagian dari upaya Donald Trump untuk menepati janji kampanye yang dibuat pada tahun 2016 untuk mengakhiri perang tanpa akhir dan melestarikan warisannya.
Namun, rencana tersebut berhenti dari penarikan lengkap yang telah dijanjikan Donald Trump untuk dilaksanakan sebelum Natal.
Baca Juga: Hebat! aespa Berhasil Salip TXT dan ITZY, Pecahkan Rekor MV Debut Terbanyak Ditonton dalam 24 Jam
Rencana baru tersebut akan mempercepat penarikan pasukan dari Irak dan Afghanistan pada hari-hari terakhir Donald Trump menjabat, meskipun ada argumen dari pejabat militer senior yang mendukung penarikan yang lebih lambat.
Penarikan Afghanistan akan merusak keamanan yang rapuh di negara itu dan melukai pembicaraan damai yang berkelanjutan antara pemerintah Afghanistan dan pejuang Taliban.